Problem
Solving
Problem
solving adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan
suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Kita
menemukan banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari kita, sehingga kita akan
membuat suatu cara untuk menanggapi, memilih, menguji respons yang kita dapat untuk
memecahkan suatu masalah.
Berdasarkan pendapat psikologi gestalt tahapan tindakan
kognitif dalam pemecahan masalah
·
Mengidentifikasi masalah
·
Representasi masalah
·
Merencakan sebuah solusi
·
Merealisasikan rencana
·
Mengevaluasi rencana
·
Mengevaluasi solusi
Analogical
Problem Solving
Pernahkah
anda merasa bahwa masalah sekarang ini mirip dengan masalah anda sebelumnya dan
menyebabkan anda menghubung-hubungkannya dan menemukan solusi dengan cara
analogi. Analogi dapat digunakan untuk mmahami proses insight pada manusia.
Merupakan pertanda kecerdasan menyocokan pada manusia. Dimana ada sumber yang
serupa dengan permasalahan target dan dapat terjadi transfer analogi antara
sumber dan target.
Ada 4 langkah melakukan analogi:
1. Representasi
masalah sumber dan target
2. Menemukan sumber yang sesuai dengan masalah
target
3. Membuat
mapping-menghubung-hubungkannya
4. Memperpanjang mapping dan menemukan solusi
Ada 2 jenis analogi, yaitu
similarities surface dan struktural
Sufrace yang dimaksud adalah ciri khas yang menonjor
antara permasalahan sumber dan target yang memudahkan melakukan representasi
dan menemukan sumber yang pas. Sedangkan kesamaan struktur terlertak dari
kesamaan sebab dari sumber dan target. Ini memudahkan dalam membentuk pemetaan
dan menemukan solusi.
dilakukan sebuah penelitian Eksprimen kecil-kcilan dan kesimpulannya :
Dalam
proses pemecahan masalah analogi merupakan salah satu jalan yang dapat membantu
dalam menawarkan jalan keluar, analogi yang dapat dilakukan pada pengalaman,
cerita, dll. dan jika semakin bagus proses identifikasi masalah kita semakin
dapat menemukan kepada hal yang mana kita akan menganalogikan masalah yang
sedang kita hadapi (retrival), surface similarities mempermudah dalam menemukan
kasus yang serupa, jika sudah bertemu kasus yang serupa maka struktural
similarities membantu dalam memetakan dan menemukan solusi masalah target.
Sebenarnya dalam setiap masalah kita berusaha me-retrival kasus yang sama pada
memori kita, permasalahannya apakah kita dapat menemukan masalah yang pas untuk
dijadikan sumber agar bisa menjadi saran solusi untuk masalah selanjutnya. Kami
juga dapat menyimpulkan beberapa hal, diantaranya:
1. Pada
penelitian ini partisipan banyak yang menemukan jalan pemecahan masalah namun
tidak sesuai dengan harapan berdasarkan clue ( kesamaan) yang telah diberikan.
2. Pada
tahap analogical sedikit dari partisipan yang menemukan kesamaan struktur
maupun surface dari soal yang telah diberikan. Tetapi partisipan lebih
menganalogikan kasus tersebut dengan hal lain ( pengalamannya, cerita dari
jurnal atau, film ). Alasan mengapa mereka tidak menemukan kesamaan atau
analogi di kasus ini karena mereka tidak dapat mengindetifikasi bahwa ada
kesamaan struktur maupun surface did alam masalah tersebut.
3. Pada
penelitian ini bahwa analogical surface-struktur lebih mudah memberikan mereka insight untuk problem
solving daripada analogical struktur
saja.
4. Pada
kelompok eksperimen dengan adanya contoh penyelesaian masalah partisipan
menjadi lebih mudah menemukan solusi.
5.
Pada kelompok
non eksperimen prtisipan menjawab dengan serampangan atau dengan tidak teratur
karena tidak adanya contoh penyelesaian solusi.