Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu[1]
karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku (Kreitner dan
Kinicki, 2005:248).
Keberhasilan
pengelolaan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pemberdayaan
sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya, sehingga sangat penting untuk
diketahui bahwa ada teknik-teknik yang dapat memelihara dan mempertahankan
loyalitas prajurit antara lain adalah motivasi. Mengutip Ivancevich, dkk, ”motivation is the concept we use
when we describe the forces acting on or within an individual to initiate and
direct behavior.”[2]
Pendapat
ini menyampaikan bahwa motivasi mendorong kekuatan atau tenaga dalam diri
seseorang untuk berbuat/berinisisatif dan mengarahkan perilakunya. Sedangkan
Menurut Frederick Herzberg yang dikenal dengan teori motivasi dua faktor atau
motivator higiene[3] menyatakan bahwa
serangkaian kondisi ekstrinsik, konteks pekerjaan, yang menimbulkan
ketidakpuasan antar karyawan ketika kondisi tersebut tidak ada, namun jika
kondisi tersebut ada maka kondisi tersebut tidak selalu memotivasi prajurit.
Kondisi ini adalah dissatisfier atau
faktor higiene karena faktor-faktor
itu diperlukan untuk mempertahankan setidaknya suatu tingkatan dari tidak
adanya ketidakpuasan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.
Gaji
2.
Keamanan Pekerjaan
3.
Kondisi Kerja
4.
Status
5.
Prosedur Perusahaan
6.
Kualitas pengawasan teknis
7.
Kualitas hubungan interpersonal antar rekan
kerja, dangan atasan dan dengan bawahan.
Lebih lanjut Herzberg
menyampaikan bahwa faktor motivator adalah faktor utama yang berhubungan
langsung dengan isi pekerjaan atau faktor-faktor instrinsik. Faktor ini dapat
mendorong orang untuk bekerja lebih baik yang terdiri dari prestasi, pengakuan,
pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan dan pengembangan potensi
individu. Motivasi sebagai pendorong bagi seseorang untuk melakukan
pekerjaannya dengan lebih baik juga merupakan faktor yang membuat perbedaan
antara sukses dan gagalnya dalam banyak hal dan merupakan tenaga emosional yang
sangat penting untuk pekerjaan baru.[4]
Adapun tujuan dari motivasi
kerja kepada karyawan seperti yang disampaikan oleh Syadam dalam Kadarisman,
adalah untuk : [5]
1. Mengubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan;
2. Meningkatkan gairah dan semangat kerja;
3. Meningkatkan disiplin kerja;
4. Meningkatkan prestasi kerja;
5. Meningkatkan rasa tanggung jawab;
6. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi;
7. Menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan.
Menurut Rivai
dalam Kadarisman, menyatakan bahwa motivasi adalah serangkaian sikap dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesefik sesuai
dengan tujuan individu.[6] Motivasi
sebagai pendorong atau maupun menggerakkan seseorang untuk bekerja dan motivasi
bertolak belakang dari ketentuan yang belum terpenuhi.
Menurut Maslow yang dikutip Siagian dalam Kadarisman, mengemukakan
tentang teori hierarki kebutuhan, terdapat 5 (lima) lima kebutuhan pegawai
dalam organisasi yang disusun secara hierarkis (bertingkat) yaitu :[7]
1.
Kebutuhan yang bersifat
fisiologis (physiological needs)seperti
sandang, pangan dan papan.
2.
Kebutuhan keamanan (safety needs)
seperti kebutuhan akan keamanan jiwa dan harta.
3.
Kebutuhan sosial (social needs) seperti kebutuhan
perasaan diterima oleh orang lain, perasaan dihormati, perasaan maju dan tidak
gagal dan kebutuhan ikut serta di dalam organisasi.
4.
Kebutuhan akan prestise (esteem needs) yaitu kebutuhan akan
status yang diduduki oleh seseorang.
5.
Kebutuhan mempertinggi kapasitas
kerja (self aktualization) yaitu
kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas mental dan karyawan melalui on the job training, seminar, loka
karya, dan sebagainya.
Teori
Maslow yang berkaitan dengan motivasi kerja, dirinci sebagai berikut yaitu:
kebutuhan yang mendasar adalah upah, kebutuhan berikutnya adalah rasa aman,
yang paling dihubungkan Iangsung dengan pekerjaannya, termasuk perencanaan masa
kerja dan pensiun. Kebutuhan rasa memiliki dicerminkan pada keanggotaan
kelompok formal dan non formal, kebutuhan harga diri ditandai dengan adanya
gelar, status, dan promosi. Kebutuhan aktualisasi diri tampak pada keinginan
untuk berprestasi.Kriteria pemenuhan kebutuhan pegawai yang dirumuskan oleh
Maslow di atas menyatakan bahwa semakin rendah kriteria tingkat kebutuhan yang
ada semakin besar prosentase pemenuhannya. Sebaliknya semakin tinggi kriteria
tingkat kebutuhan menunjukkan angka prosentase yang Iebih kecil.
Untuk menghindari kekurang tepatan menggunakan istilah motivasi perlu kiranya dikemukakan
oleh Manullang dalam (Martoyo,2007) tentang beberapa istilah yang mirip dengan
pengertian dari :
1) Motif disamakan artinya dengan
kata-kata dorongan, serta alasan, yang dimaksud dengan motif adalah dorongan
atau tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga
di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak.
2) Motivasi atau motivation menimbulkan motif atau hal yang menimbulkan dorongan
atau keadaan yang dapat menimbulkan dororngan. Dapat juga dikatakan bahwa
motivation adalah faktor yang mendorong orang bertindak dengan cara tertentu.
3) Motivasi kerja adalah bertolak dari
arti motivasi, maka motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau
semangat kerja atau kata lain pendorong semangat.
4) Insentive atau insentif dapat digantikan dengan
kata alat komunikasi, sarana komunikasi, sarana penimbul motivasi atau sarana
yang menimbulkan dorongan.
[1] Brigjen TNI Amiroeddin Sjarif, S.H.
,Disiplin Militer dan pembinaanya tahun 1983 hal 39
[2]Ivancevich,Jhon M, dkk.(2012). Organization : Behavior, Structure,
Processes.New York, Published by McGraw-Hill, hlm 126
[3]Robbins,Stephen P.,Judge,Timothy
A.(2007). Perilaku Organisasi.
(Terjemahan : Diana Angelica, Ria Cahyadi dan Abdul Rosyid), Jakarta, Salemba
Empat ,hlm 227
[4] Kadarisman.M.(2012).Manajemen
Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta,PT Raja Grafindo Persada, hal 278
UNTUK KALIAN YANG INGIN MELAKSAKAN HAL HAL GHAIB SALAH SATUNYA ADALAH PESUGIHAN DAN PELET ANDA SUDAH BERADA DISITUS BLOG YANG TEPAT , TAPI SEBELUM DILAKSANAKANNYA HAL TERSEBUT ANDA DIWAJIB MELENGKAPI SYARAT-SYARATNYA YAITU MEMBAYAR MAHAR TERLBIH DAHULU GUNA UNTUK MEMBELI ALAT-ALAT SASAJIN ADAPUN MAHARNYA ITU BERBEDA-BEDA TERGANTUNG TINGKAT MANA YANG MAU DI AMBIL
BalasHapusMAHAR YANG TERSEDIA :
TINGKAT 1 : 7,5JT
TINGKAT 2 : 5JT
TINGKAT 3 : 2,5JT
Jika Mahar tersebut Memberatkan Anda Silahkan hubungi langsung MBAH JAYA di 082314745222 Insya allah Mahar tersebut masih Bisa Dibantu Sebagian Oleh Mbah Karna Prinsip Yang di utamakan Disini Yaitu Saling TOLONG-MENOLONG dan Saling MEMPERCAYAI ANTARA ANDA DAN MBAH
Kenapa MAHAR tersebut berbeda???
itu karena perbedaan kecepatan penarikan DANA/UANG yang dihasilkan otomatis jika anda memilih tingkatan mahar yang lebih tinggi otomatis pula hasil yang didapatkan lebih banyak dari tingkatan dibawahnya