Sebagai contoh, pada ilmu fisika molecular, dimana telah ditemukan quark

Nah dalam rangka hubungan limit of scientic knowledge dengan kebenaran, ilmu pengetahuan yang telah mengalami kematian karena ilmu pengetahuan tidak lagi digunakan dalam rangka mencari kebenaran, diman kebenaran tadi sudah sampai pada batasnya, Selanjutnya ilmu pengetahuan malah digunakan untuk memuaskan keserakahan, kesombongan dan kesenangan manusia, terbukti dengan digunakan ilmu pengetahuan untuk memuaskan kebutuhan manusia yang tak ada habisnya. bahkan kalau berbicara ekstrimnya manusia menggungakan ilmu pengetahuan untuk berlagak jadi tuhan dengan berbicara tentang cloning, computer yang melebihi manusia, alien dan hal-hal lainnya. Hal ini yang terjadi ketika ilmu pengetahuan sudah mencapai batasnya dan tak ada kebenaran lagi yang akan mungkin diungkap. Ilmu pengetahuan akan mati dalam keserakahan manusia.
Oleh karena itulah kematian ini hendaknya dilihat sebagai ditinggalkannya sebuah prinsip, kondisi dan realitas untuk beralih pada prinsip, kondisi dan realitas lain. Artinya jika pengetahuan yang sifatnya empiris dan rasional tadi sudah mengalami akhirnya, maka akan lahir pengetahuan yang lain. Yaitu pengetahuan yang mampu mengungkap kebenaran haqiqi dari setiap hal yang tak mampu dijelaskan oleh rasio. Ketika kita bertanya apakah itu, hal itu adalah batin manusia yang memiliki potensi dalam dirinya yang disebut hati nurani, tempat manusia melihat Tuhan dan Tuhan melihat manusia dan tempat mencari kebenaran yang haqiqi.