Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 06 April 2014

Pentingnya ITEM Response Theory

Bulan lalu, kita telah membahas mengenai perbedaan antara Clasiccal theory dengan Item response theory yang merupakan pendekatan modern. dalam pendekatan IRT (item response theory) yang diestimasi tidak hanya kemampuan seseorang (atau dalam pendekatan CCT dikenal dengan skor) tetapi di IRT soal juga diestimasi, apakah soal itu sukar, sedang atau mudah dimana antara estimasi kemampuan seeorang dengan estimasi kesukaran soal bisa dibandingkan.
contoh sederhananya jika sebuah soal diketahui mempunya tingkat kesukaran 2 dan ada seseorang yang kemampuan nya juga 2 hal ini bisa dibandingkan, artinya orang tersebut memliki peluang 50:50 untuk menjawab benar atau sala pada soal tersebut, sedangkan dalam pendakatan CCT hal ini tidak dapat dilakukan.



pada tulsan ini saya berbicara lebih pada pengaplikasian IRT ini, seberapa penting IRT ini, dan alasan kenapa kita harus mulai sedikit demi sedkit merubah pandangan lama yang masih memakai CCT beralih kepada IRT.

yang pertama kita dalam teori klasik semua soal dianggap sama, katakanlah ada 40 soal dalam suatu tes matematika, ada 10 orang murid yang ingin mengikuti tes tersebut, mereka ingin diterima 5 orang untuk ikut olympiade, dan hasilnya ada 2 orang yang pada urutanke 5 dan 6 yang mempunyai nilai yang sama, sendangkan yang kita butuhkan cuma salah satu keduanya. dalam CCT hal ini sangat sering terjadi dua orang yang memiliki nilai sama, sedangkan yang akan dipilih cuma salah satunya, bagaiman kita menentukan hal itu, apakah adil menebak-nebak atu mengundi salah satu dari mereka untuk diyatakan lulus sedang yang lain tidak. berarti kita sudah berlaku tidak adil.
dan bagaimana jika hal ini terjadi ketika seleksi kerja atau lainnya ada 50 orang dengan nilai yang sama sedangkan yang ini diterima cuma 10 orang (saking ketat seleksinya) bagaimana kita menentukannya?

Namun dalam IRT hal ini tidak harus terjadi, dalam pendekatan IRT setiap soal dilakukan estimasi dengan memberikan nilai (yang dikenal dengan Beta atau kesukaran soal) pada setiap soal-soal, sehingga pada waktu mencari hasil test seseorang tadi dapat diketahui tingkat kemampuan masing,
kita ambi ilustrasi diatas, 2 orang anak tadi, katakanlah dalam CCT mereka mendapat skor sama, tetapi coba kita berpikir seksama, jaka anak A dia berhasil menjawab 35 soal tadi tapi sebagian bsarnya aalah soal-soal yang dari hasl estiamsi IRT adalah soal-saol yang Mudah, berbeda dengan ANak B, dia juga menjawab 35 soal namun ia lebih banyak menajwab soal-soal yang susah-susah, kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa anak B lebih berhak diluluskan karena dia lebih bayak menajwab soal-soal yang susah.

bayangkan pada seleksi tes tadi diman dari 50 orang yang akan dipiih cuma 10 orang, maka IRT akan mengetimasi kemampauan masing dari 50 orang tersebut bersadarkan soal-soal mana saja yang berhasil dijawab dengan benar.

nah kelebihan dari IRT berikutnya bahwa jika kita mempunyai pertanyaan bagaimana dengan kemungkinan orang yang menebak, atau menerka soal tersebut, lantas ia benar dari terkaan tersebut, IRT juga mampu mengestimasi soal tersebut, dimana setiap soal diestimasi juga tingkat terkaannya.

IRT menjanjikan lebih banyak kelbihan, sehingga keadilan atau yang lebih dikenal dengan FAIRNESS dalam suatu tes yang diadakan bisa lebih di pertanggunngjawabkan.

khabar baiknya hal ini sudah banyak dipakai di Indonesia baik di instansi Pemerintahan ataupun Swasta, seperti tes seleksi CPNS, UN (tapi masih dalam uji coba karena belum tersosialisasinya Metode ini), dalam Swasta, seperti perektutan Karyawan.
dan terkhusus untuk kebutuhan penelitian dan riset (research) khususnya dalam bidang ilmu sosial, IRT digunakan sebagai Alat untuk menguji Validitas Konstruk suatu alat ukur sehingga kevalidtan suatu alat tes lebih bisa dipertanggungjawabkan.