Pada dasarnya setiap
individu-manusia memiliki emosi, emosi merupakan bagian dari hidup manusia.
Emosi memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia karena emosi dapat
mempengaruhi bagaimana manusia mengambil keputusan, membuat pertimbangan dan
menentukan tindakan yang harus dilakukan. Ada banyak macam emosi menurut
________________ emosi dibedakan kedalam 5 emosi dasar sedih, senang, marah,
jijik dan takut. Salah satu yang sering dihadapi adalah emosi marah, pada
dasarnya marah merupakan hal yang wajar dan perlu dilakukan manusia dalam
rangka mempertahankan dirinya. Menurut APA marah berarti “Anger is an emotion characterized by antagonism
toward someone or something you feel has deliberately done you
wrong. Anger can be a good thing. It can give you a way to express
negative feelings, for example, or motivate you to find solutions to problems.
But excessive anger can cause problems. Increased blood pressure and other
physical changes associated with anger make it difficult to think straight and
harm your physical and mental health.”.
Marah bisa
menjadi emosi yang baik dan memberikan efek positif ketika dijadikan jalan
untuk mengekspresikan perasaan negatif, dengan marah seseorang bisa mendapatkan
energi untuk menyelesaikan masalahnya, memberikan suntikan energi untuk deal
dengan situasi disekitarnya. namun ketika marah menjadi tidak terkendali marah
bisa menjadi sumber masalah yang merugikan. Marah bisa menyebabkan penyakit
jantung, karena pada saat marah tekanan darah meningkat dan perubahan fisik
lainnya. Dan marah yang tidak terkendali pada banyak kejadian menjadi pemicu
seseorang melakukan tindakan Agresi bisa merugikan oranglain dan terutama
merugikan diri sendiri.
Kemarahan adalah reaksi alami dan fungsional
untuk situasi yang dianggap mengaancam. Ketika kita belajar untuk mengelola
secara efektif dan mampu mengarahkan kemarahan kita, kita dapat mengarahkan
energi tersebut menjadi positif dan memberikan solusi untuk masalah kita sembari
tetap menghormati orang lain dan terutama diri kita sendiri.
Marah menjadi menarik untuk dibahas karena
hampir di semua kekerasan yang terjadi didahului oleh kemarahan yang
meledak-ledak, kemarahan menjadi energi destruktif yang besar dan merugikan.
Pada penelitian __________ anak-anak yang di biasakan dengan kemarahan yang
besar dan disertai dengan agresi (verbal atau fisik) mereka sulit untuk
melupakan memori tersebut dan itu berpengaruh terhadap hubungan anak-anak
dengan orang tua (terutama orang tua laki-laki) menjadi rengang sampai usia
dewasa.
Mendiagnosa dan mengobati individu dengan
masalah amarah perhatian terhadap hal iitu telah meningkat baik bagi organisasi
kesehatan, dokter, dan masyarakat secara keseluruhan. Untuk KDRT dan kasus
kekerasan anak misalnya, pengadilan telah mulai untuk merujuk individu-individu
yang terlibat kasus untuk ikut dalam "Treatmant Anger Management"
terdapat kebutuhan yang besar untuk menempatkan terapis di pengadilan untuk
mengobati orang yang marah, namun keterbatasan terapis belum memiliki pedoman
yang banyak berbasis penelitian untuk mengenali, mendiagnosis, mengobati, atau
mencegah kekerasan di masa depan. Karena kemarahan adalah yang paling umum
menjadi precipitator kekerasan, cukup mengejutkan bahwa penelitian tentang
kemarahan masih sedikit (Edmondson & Conger, 1996). Selanjutnya, meskipun kesadaran
publik yang meningkat kemarahan sebagai masalah, belum adanya kategori diagnostik
untuk membedakan marah. ( Beck & Fernandez, 1998).
Pengendalian emosi (anger
management) adalah suatu tindakan untuk mengatur pikiran , perasaan,
nafsu amarah dengan cara yang tepat dan positif serta dapat diterima secara
sosial, sehingga dapat mencegah sesuatu yang buruk atau merugikan diri sendiri
dan orang lain. Pengedaian marah berkaitan dengan
bagaimana seseorang mengatur pola respon yang harus ia lakukan pada saat
dihadapkan dengan situasi yang mentrigger kemarahan tersebut.
Menurut Tice (dalam Goleman 1997) amarah merupakan emosi negatif yang
paling sulit dikendalikan. Amarahlah yang paling menggoda diantara emosiemosi
negatif yang lain. Berbeda dengan kesedihan, amarah menimbulkan semangat,
bahkan menggairahkan. Menurut Goleman (1997) pengelolaan emosi adalah kemampuan
untuk mengatur perasaan, menenangkan diri, melepaskan diri dari kecemasan,
kemurungan, atau ketersinggungan, dengan tujuan untuk keseimbangan emosi
(keseimbangan antara perasaan dan lingkungan). Alder (2001) menyebutkan bahwa
pengelolaan emosi adalah suatu tindakan yang menyebabkan seseorang mengatur
emosi atau mengelola keadaan. Kemampuan ini meliputi kecakapan untuk tetap
tenang, menghilangkan kegelisahan, kesedihan atau sesuatu yang menjengkelkan.
Orang dengan pengelolaan emosi yang baik akan mampu mengenali perasaannya dan
mengatur penyaluran perasaan tersebut.