Pages

Senin, 15 Juli 2013

Neuron dan Obat

Didalam otak kita terdapat sistem saraf yang bekerja dan aktif setiap kali kita melakukan aktifitas tertentu. Sistem saraf di otak bekerja melalui proses pengiriman sinyal-sinyal listrik kimiawi yang saling terhubung antar neuron, Proses ini dinamakan dengan synaps. Sinyal-sinyal listrik kimiawi ini lebih dikenal sebagai neurotransmitter yang berupa molekul yang dilepaskan oleh ujung akson neuron yang selanjutnya akan menyebrangi celah sinaptik untuk berikatan pada molekul resptor penerima yang ada di membran neuron penerima. Proses ini terjadi dengan begitu cepatnya variasinya mulai 2 – 200 mil per jam.
Aksi synaps yang terjadi antara neurotranmitter yang dilepaskan dengan molekul reseptor dianalogikan seperti anak kunci dengan kuncinya, sehingga sebuah neuransmitter yang diterima oleh sebuah reseptor akan mengubah sifat listrik sel neuron tersebut, bisa berakibat inhibisi atau ekshibisi.
Sehingga untuk menjalankan fungsinya sebuah neurotransmitter membutuhkan reseptor, proses ini terjadi setiap kali kita melakukan aktifitas misalnya ketika kita melakukan pekerjaan yang kita senangi, salah satu neurotrasmitter yang terkenal untuk rasa senang adalah dopamin, neuron akan memproduksi dopamin yang nantinya akan disembrangkan agar sampai ke reseptor yang membuat meningkatnya aktifitas sel dan proses ini terjadi secara berkelanjutan. Hal inilah yang membuat kita lebih bersemangat melakukan aktifitas ketika dalam keadaan senang.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan di bidang obat-obatan, ditemukan beberapa obat-obatan yang dapat beriteraksi dengan molekul reseptor dengan cara yang mirip dengan neurotransmitter. Molekul obat tersebut mirip dengan molekul neurotransmitter, sehinggga obat-obatan ini seolah menjadi anak kunci untuk reseptor. Diantara jenis obat-obatan tersebut antara lain: trankuiliser (obat penenang) sampai obat jalanan seperti heroin dan crack.

Contoh yang baik dari molekul “anak kunci palsu” itu adalah opiat, obat yang termasuk kedalam kelompok heroin dan morphine. Zat opiat ini mirip dengan kelompok neurotransmitter di otak yang dinamakan endorfin, yang memiliki efek menghambat nyeri. 

0 komentar:

Posting Komentar