Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 24 Desember 2012

Impian


Adalah satu hal yang menarik yang ada di Dalam hidup tiap diri kita, sesuatu yang mempunyai daya cipta yang diberikan oleh sang Maha mencipta, dengan itu kita dapat menjadi seorang yang kuat, mampu mengatasi tiap rintangan, mampu menaklukkan hadangan. Sesuatu yang tiap diri miliki, sesuatu yang amat bernilai, namun tidak setiap diri mampu memahami bagaimana berartinya hal tersebut, padahal dia tak harus membayar ataupun membelinya dari orang lain.

Ya hal itu adalah Mimpi atau Impian dan bisa juga dibilang cita-cita, kita tidak harus mendefinisikan secara konseptaul arti dari kata ini, tapi tiap-tiap dari kita sudah pasti tahu impian (kalau tidak tau, Sungguh terlalu............) Impian adalah seseuatu yang diinginkan oleh orang untuk kita capai, kita miliki, atau kita dapatkan; banyak yang bermimpi ingin jadi orang kaya, punya mobil mewah, punya istri cantik, rumah besar, beasiswa ke luar negeri, atau yang lebih spesifik jadi seorang enterpreneur , jadi dosen di universitas A, jadi pendakwah dan lain sebagainya.

Ya, tiap kita pasti mempunyai ini, namun pertanyaannya seberapa kuat impian itu mempengaruhi tindakan kita, sehingga mimpi itu tidak cuma menjadi angan-angan belaka. (Perlu dibedakan Impian itu sesuatu yang ingin diwujudkan sedangkan angan-angan tidak, ia hanya sebatas khayalan).

Sering di bahas bahwa kita manusia dalam menghasilkan sesuatu, mereka melakukannya 2 kali perwujudan, yang pertama kita ciptakan di pikiran kita dahulu, sehingga kita bisa tahu persis seperti apa yang kita inginkan, inilah yang disebut impian, lalu berikutnya yang ke2 mereka wujudkan dengan melakukannya.

Lalu apa pentingnya impian tersebut, mari kita bertanya lagi, apakah ada orang yang kita temui dalam kehidupan kita, tiba-tiba ia menjadi seorang jaksa hakim tanpa ia berpikir sebelumnya, atau tiba-tiba jadi orang sukses tanpa pernah bermimpi untuk menjadi orang sesukses itu, (kalaupun ada itu Cuma dalam cerita-cerita film drama, atau kalau masih ngotot kejadiannya 1 : 1000000 kemungkinan).

Sebuah impian yang kuat akan menghasilkan energi yang tak terbatas, energi itu akan terus muncul sampai impian itu menjadi kenyataan. Setiap kali kita memperbarui impian yang menjadikannya kuat setiap kali itu pula semangat dan energi baru muncul, jangan biarkan itu Cuma sebatas angan-angan belaka

Memang banyak yang bercerita bahwa untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan harus ada usaha yang kita lakukan, kalo bahasa melankolis tertatih-tatih, berjalan dengan menyeret luka bernanah. Tapi itu tidak berlaku ketika impian kita itu benar-benar kuat, energi yang ia hasilkan akan membuat itu semua ditaklukkan dan tak ada apa-apanya.

Maka dari itu mulai dari sekarang Ayo kita mulai menulis impian kita, mulai dari yang kecil sampai hal terbesar sedetail mungkin, sehingga arah kita menjadi terang dan jelas. Dan terus perbarui mimpi kita dengan semangat membara, agar apa yang kita impikan di wujudkan. Dan satu lagi hal yang paling terpenting, selalu libatkan Allah sang maha Kuasa di setiapnya, karna hanya dengan semua impian tadi di wujudkan dan dirahmati olehNya....

Kamis, 20 Desember 2012

Terapi Dengan Zikir

Terapi dengan zikr, zikir dalam arti sempit memilki makna “menyebut-nyebut nama nama Allah dalam berbagai kesempatan” sedangkan dalam arti luas, zikir mencakup pengertian mengingat segala keagungan Allah kepada kita sambil menaati segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, menurut al-afshani , zikir adalah menghadirkan sesuatu baik dalam bentuk perasaan (hati) maupun perbuatan.

Zikir dapat dianggap sebagai tindakan yang menghubungkan mental dan/atau emosional seseorang individu dengan daya yang lebih tinggi yaitu Allah. Shalat dan zikir dapat digunakan dalam terapi sebagai salah satu dasar yang alat efektif. Kurangnya Seorang pasien muslim setia terhadap keinginan untuk berlatih Shalat dan zikir mungkin menjadi gejala penyakit yang dideritanya.

Pengulangan kata yang digunakan dalam Zikir dan doa mempengaruhi gelombang otak dan menenangkan individu. Relaksasi merangsang mengurangi konsumsi oksigen, menurunkan tingkat pernapasan, menurunkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan gelombang alpha (Kao & Sinha, 1997, p. 280). Melalui penelitian ilmiah tentang frekuensi gelombang otak. Seseorang yang berada dalam kondisi kesadaran penuh, frekuensi gelombang otaknya di atas 13 Hz. Pada kondisi ini otak berada dalam keadaan Beta. Sementara seseorang yang sedang merenung atau dalam kondisi rileks menjelang tidur gelombang frekuensi otaknya berada dalam keadaan Alfa, frekuensinya 8-13 Hz.

Kondisi yang sama dijumpai pada orang yang tengah berdzikir ataupun relaksasi, maka kondisi getaran otaknya memasuki frekuensi gelombang ini. Akibatnya kondisi jiwanya menjadi lebih tenang, rileks, santai. Apabila frekuensi gelombang otak turun lagi, yaitu antara 4-7 Hz, maka otak dalam keadaan Teta, berada antara kondisi sadar dan tidak sadar. Kondisi wirid ataupun dzikir adalah antara keadaan Alfa dan Teta. Di sini seseorang mulai melepaskan kungkungan panca indranya dan masuk ke wilayah kesadaran universal, kesadaran Ilahiah. Pada kondisi ini seseorang bisa mengakses dan masuk ke sistem informasi canggih, bebas hambatan.

Frekuensi getaran jiwa akan menyambung dengan frekuensi alam semesta. Seseorang bisa mencapai ketenangan melebih ketenangan meditatif, dan ini sangat berpengaruh terhadap sistem syaraf dan sistem endokrin dan sangat berpengaruh kepada kelenjar Pineal yang menghasilkan hormon yang disebut melatonin, jika hormon ini dilepas ke seluruh tubuh maka kondisi jiwa akan menjadi tenang.

Secara normatif ayat Alquran yang mendukung adanya ketenangan itu ialah QS. al-Ra'd/ 13: 28: Yaitu) “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Pada kepercayaan timur Zikir juga sering disamakan dengan meditasi dan doa, dan telah digunakan untuk mendapatkan ketenangan, sukacita, kebahagiaan, koneksi, kesadaran, dan penyelidikan analitik. Hal tersebut meningkatkan pengalaman emosional manusia dan dapat membangun koneksi ke kekuatan yang lebih tinggi ketika seseorang merasa putus asa. Zikir dan Doa memurnikan hati, pikiran, dan jiwa, hal Ini adalah sumber harapan, keberanian, kepercayaan diri, dan kesabaran (Sarwar, 1980, hal. 74). Ini juga mengontrol kecemasan, depresi, dan masalah emosional lainnya (Athar, 1993, hal. 118).

Penelitian yang dilakukan oleh Comstock, et. al. (1972) sebagaimana termuat dalam Journal of Chronic Diseases (1972), menyatakan bahwa mereka yang melakukan kegiatan keagamaan secara teratur disertai dengan doa dan dzikir, ternyata resiko kematian akibat penyakit jantung koroner lebih rendah 50%, sementara kematian akibat emphysema (penggelembungan paru) lebih rendah 56%, kematian akibat cirrhosis hepatis (penyakit pengerasan hati) lebih rendah 74% dan kematian akibat bunuh diri lebih rendah 53%.

Clinebell (1980) dalam penelitiannya yang berjudul “The Role of Religion in the Prevention and Treatment of Addiction” menyatakan antara lain bahwa setiap orang apakah ia seorang yang beragama atau sekuler sekalipun mempunyai kebutuhan dasar yang sifatnya kerohanian (basic spiritual needs). Setiap orang membutuhkan rasa aman, tenteram, terlindung, bebas dari stres, cemas, depresi dan sejenisnya. Bagi mereka yang beragama (yang menghayati dan mengamalkan), kebutuhan rohani ini dapat diperoleh lewat penghayatan dan pengamalan keimanannya. Namun, bagi mereka yang sekuler jalan yang ditempuh adalah lewat penyalahgunaan NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif lainnya), yang pada gilirannya dapat menimbulkan dampak negatif pada diri, keluarga dan masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Cancerellaro, Larson dan Wilson (1982) terhadap pasien-pasien NAZA (Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif) dan gangguan jiwa Skizofrenia, menyatakan bahwa komitmen agamanya tidak ada atau kurang. Dalam penelitian tersebut diperoleh data bahwa terapi medik-psikiatrik yang diberikan tidak memperoleh hasil yang optimal bila tanpa disertai dengan terapi keagamaan (terapi psikoreligius), yaitu dengan doa dan dzikir. Dengan diikutsertakan mereka dalam kegiatan keagamaan seperti berdoa dan berdzikir (selain diberikan terapi medik-psikiatrik), maka hasilnya jauh lebih baik.
Meditasi, Walsh (1999) menjelaskan bahwa hal itu, adalah praktik yang memperkaya kesadaran, perhatian, konsentrasi, sukacita, dan kasih sayang dengan memproduksi psychological well being, kedewasaan, dan kesadaran (hal. 180). Yoga juga adalah jenis meditasi. Walsh menjelaskan manfaat yoga meliputi etika, gaya hidup, postur tubuh, diet, kontrol napas, dan intelektual sintesis (Walsh, 1999, hal. 131). Oleh karena itu, meditasi, doa, yoga, dan praktik serupa berkontribusi pada pemulihan individu. dua studi epidemiologik yang dilakukan oleh ilmuwan Lindenthal (1970) dan Star (1971), menunjukkan bahwa mereka (penduduk) yang religius (beribadah, berdoa dan berdzikir) resiko untuk mengalami stres jauh lebih kecil daripada mereka yang tidak religius dalam kehidupan sehari-harinya.

Rabu, 19 Desember 2012

Hadist tentang menjaga kehormatan diri

 Hadist tentang menjaga kehormatan diri

Hadist 1 :
وعن حكيم بن حزام رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن النبي  قال: (اليد العليا خير من اليد السفلى، وابدأ بمن تعول، وخير الصدقة عن ظهر غنىً، ومن يستعفف يعفه اللَّه، ومن يستغن يغنه اللَّه) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Dari Hakim bin Hizam R.A. bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Tangan yang bagian atas -yang memberi- adalah lebih mulia daripada tangan yang bagian bawah -yang diberi-. Dan dahulukanlah dalam pemberian itu kepada orang-orang yang menjadi tanggunganmu -yakni yang wajib dinafkahi-. Sebaik-baik sedekah ialah yang diberikan di luar kebutuhan -yakni keadaan diri sendiri dan keluarga sudah dicukupi-. Barangsiapa yang enggan  meminta, maka Allah akan memberikan kecukupan padanya dan barangsiapa tidak membutuhkan pemberian manusia, maka Allah akan memberikan kekayaan padanya." (Muttafaq 'alaih)
Sebagaimana telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya bahwa yang di­mak­sud tangan di atas adalah tangan yang memberi, sedangkan tangan yang di bawah adalah tangan yang meminta dan menerima pemberian. Seseorang harus lebih mengutamakan orang-orang yang menjadi tanggungannya dalam pemberian nafkah lahir dan bathin, seperti istri, anak, dan kedua orangtua yang membutuhkannya. Bila semua orang yang menjadi kewajibannya telah dapat dipenuhi kebutuhannya, barulah ia bersedekah. Dan sebaik-baik sedekah yang diberikannya adalah dengan ke­lebihan harta yang dimilikinya itu. Se­baliknya, sedekah yang makruh adalah sedekah yang dikeluarkan dari harta milik­nya dengan terpaksa dan dia sendiri sangat membutuhkannya untuk mencu­kupi kebutuhannya yang mendasar.


Hadist 2:
وعن ابن عمر رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما أن النبي  قال: (لا تزال المسألة بأحدكم حتى يلقى اللَّه تعالى وليس في وجهه مُزْعَةُ لحم) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Ibnu Umar Radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Tidak henti-hentinya permintaan itu menghinggapi seorang diantara engkau semua -yakni orang yang senantiasa mempunyai tabiat suka meminta-minta itu tidak akan berhenti-, sehingga ia menemui Allah Ta'ala -yaitu pada hari kiamat nanti- sedang di wajahnya itu tidak terdapat sepotong dagingpun -jadi dalam keadaan sangat hina dina-." (Muttafaq 'alaih)
  
Hadist 3 :
وعن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال، قال رَسُول اللَّهِ : (من سأل الناس تكثراً فإنما يسأل جمراً فليستقل أو ليستكثر) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Hurairah R.A., katanya: "Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang meminta-minta kepada orang-orang dengan maksud supaya menjadi banyak apa yang dimilikinya - jadi sudah cukup tetapi terus saja meminta-minta-, maka sebenarnyalah orang itu meminta bara api. Maka dari itu baiklah ia memilih hendak mempersedikitkan atau memperbanyakkan -siksanya-." (Riwayat Muslim).

Hadis di atas dapat diartikan bahwa orang sebagaimana yang tersebut itu yakni yang meminta-minta lebih dari keperluannya atau untuk mencari yang sebanyak-banyaknya akan disiksa dalam neraka dan oleh Rasulullah SAW dikiaskan sebagai orang-orang yang meminta bara api. Tetapi dapat pula diartikan dengan makna yang sebenarnya menurut lahiriyah sabda beliau SAW, yaitu bahwa bara api akan dimasukkan dalam seterika dan kepada orang sebagaimana di atas itu akan diseterikakan pada punggung dan lambungnya, seperti juga keadaan orang yang sudah berkewajiban zakat, namun enggan mengeluarkan atau menunaikan kewajiban zakatnya. Demikianlah yang diuraikan oleh al-Qadhi'Iyadh dalam menafsiri hadits di atas.


   Hadist 4 :
وعن أبي بشر قبيصة بن المخارق رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال: تحملت حمالة فأتيت رَسُول اللَّهِ  أسأله فيها فقال: (أقم حتى تأتينا الصدقة فنأمر لك بها) ثم قال: (يا قبيصة إن المسألة لا تحل إلا لأحد ثلاثة: رجل تحمل حمالة فحلت له المسألة حتى يصيبها ثم يمسك، ورجل أصابته جائحة اجتاحت ماله فحلت له المسألة حتى يصيب قواماً من عيش أو قال سداداً من عيش، ورجل أصابته فاقة حتى يقول ثلاثة من ذوي الحجى من قومه لقد أصابت فلاناً فاقة فحلت له المسألة حتى يصيب قواماً من عيش أو قال سداداً من عيش؛ فما سواهن من المسألة يا قبيصة سحت يأكلها صاحبها سحتا) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Bisyr yaitu Qabishah bin al-Mukhariq R.A., katanya: "Saya mempunyai beban sesuatu tanggungan harta -hamalah-, lalu saya datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta sesuatu padanya guna melunasi tanggungan itu. Beliau SAW bersabda: "Berdiamlah di sini dulu sampai ada harta sedekah -zakat- yang datang pada kita, maka dengan harta itu kita akan menyuruh guna diberikan padamu," selanjutnya beliau SAW bersabda: "Hai Qabishah, sesungguhnya permintaan itu tidak boleh dilakukan kecuali untuk salah satu dari tiga macam orang ini, yaitu: seorang yang mempunyai beban sesuatu tanggungan harta -hamalah-, maka bolehlah ia meminta sehingga memperoleh sejumlah harta yang diperlukan tadi, kemudian menahan diri -jangan meminta-minta lagi-. Juga seorang yang mendapatkan sesuatu bencana, sehingga menyebabkan kemusnahan hartanya -lalu menjadi miskin-, maka bolehlah ia meminta, sehingga dapatlah ia memperoleh sesuatu untuk menutupi keperluan hidupnya," atau sabda beliau: "Sesuatu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Demikian pula seorang yang dihinggapi oleh kemelaratan, sehingga ada tiga orang dari golongan orang-orang yang berakal di kalangan kaumnya mengatakan: "Benar-benar si Fulan itu telah dihinggapi oleh kemelaratan," maka orang semacam itu bolehlah meminta sehingga dapatlah ia memperoleh sesuatu untuk menutupi keperluan hidupnya," atau sabda beliau: "Sesuatu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya." Adapun selain tiga macam orang tersebut di atas, maka permintaannya itu, hai Qabishah adalah merupakan suatu perbuatan dosa yang dimakan oleh orang yang memintanya tadi dengan memperoleh dosa." (Riwayat Muslim)
Di dalam hadist ini, diceritakan bahwa Abu Bisyr sedang menanggung suatu tanggungan, dan ia datang kepada rasul untuk meminta sesuatu untuk membayar utang tersebut. Lalu nabi menyuruh qabihsah untuk menunggu harta, atau zakat terlebih dahulu yang nantinya akan dipakai, lalu nabi memberikan sebuah nasehat, yaitu seseorang diperbolehkan meminta-minta dalam 3 keadaan :
                                                 I.                  Ketika seseorang menanggung beban diyat (denda) atau pelunasan hutang ke orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti.
                                              II.                  Ketika seseorang ditimpa musibah yang menghabiskan seluruh hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup.
                                           III.                  Ketika seseorang tertimpa kefakiran yang sangat sehingga disaksikan oleh 3 orang berakal cerdas dari kaumnya bahwa dia tertimpa kefakiran, maka  halal  baginya  meminta-minta  sampai  dia  mendapatkan  penegak  bagi kehidupannya.
   Dan itu merupakan  beberapa alasan yang membolehkan seseorang untuk meminta-minta, bahkan di hukum berdosa jika tetap melakukannya, tetapi ada beberapa dalil yang membolehkan untuk meminta-minta,
Di antara dalil-dalil syar’i yang menunjukkan bahwa meminta-minta  (sumbangan) untuk kepentingan agama dan kemaslahatan kaum muslimin itu diperbolehkan adalah pesan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada para pemimpin perang ketika sebelum berangkat, yaitu sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam:
فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَسَلْهُمُ الْجِزْيَةَ فَإِنْ هُمْ أَجَابُوكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَقَاتِلْهُمْ
“ Jika mereka (orang-orang  kafir  yang  diperangi,  pent)  tidak  mau  masuk  Islam  maka mintalah Al-Jizyah dari mereka! Jika mereka memberikannya maka terimalah dan tahanlah dari (memerangi, pen)  mereka! Jika  mereka  tidak  mau  menyerahkan  Al-Jizyah  maka mintalah pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka!”. 
Maka dari hadits di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa  meminta Al-Jizyah dari orang-orang  kafir tidak  termasuk  tasawwul  (mengemis atau meminta-minta yang dilarang) karena  Al-Jizyah  bukan  untuk  kepentingan pribadi tetapi untuk kaum muslimin.
Termasuk  dalam  pengertian  meminta  bantuan  untuk  kepentingan  kaum  muslimin adalah hadits yang menceritakan bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam juga pernah meminta bantuan seorang tukang kayu untuk membuatkan beliau mimbar. Sahl bin Sa’d As-Sa’idi Radhiyallaahu ‘anhuberkata:
بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِلَى امْرَأَةٍ أَنْ مُرِى غُلاَمَكِ النَّجَّارَ يَعْمَلْ لِى أَعْوَادًا أَجْلِسُ عَلَيْهِنَّ
“Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah mengutus kepada seorang wanita: “Perintahkan anakmu yang tukang kayu itu untuk membuatkan untukku sebuah mimbar sehingga aku bisa duduk di atasnya!”
Al-Imam Al-Bukhari  Rahimahullah berkata: “Bab:Meminta bantuan kepada tukang kayu dan ahli pertukangan lainnya untuk membuat kayu-kayu mimbar dan masjid”
Al-Imam Ibnu Baththal  Rahimahullah berkata: “Di dalam hadits ini terdapat pelajaran tentang  bolehnya  meminta  bantuan  kepada  ahli pertukangan dan ahli kekayaan untuk segala hal yang manfaatnya meliputi kaum muslimin. Dan orang-orang yang bersegera melakukannya adalah disyukuri usahanya”. 
Sehingga dengan demikian,  kita  boleh  mengatakan: “Bantulah aku membangun masjid ini atau madrasah ini dan sebagainya”.  Atau  meminta  sumbangan  kepada  kaum muslimin  yang mampu untuk membangun masjid, madrasah dan sebagainya.
Dan dalam suatu hadist nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda, dimana kita tidak boleh merendahkan harga diri kita didepan orang yang lebih kaya, atau semacamnya. Yang artinya “ Barangsiapa merengek-rengek pada orang kaya, meminta apa yang ada pada tangan mereka, maka telah hilang separuh agamanya”.
B.         Al-‘Iffah
Al-‘Iffah (menjaga kehormatan diri) adalah salah satu akhlak yang mulia. Jika seorang hamba menghias dirinya dengan akhlak ini maka dia akan dicintakan oleh Allah SWT dan juga disayangi oleh ramai orang.
Lebih khusus lagi, yang dimaksud dengan al-‘Iffah adalah sikap yang dapat menjaga seseorang dari melakukan perbuatan-perbuatan dosa, baik yang dapat dilakukan oleh tangan, lisan atau kemasyhurannya. Lebih dari itu, dengan sikap al-‘Iffah ini seseorang akan berusaha meninggalkan hal-hal yang sebenarnya dibolehkan untuknya, namun kerana untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak pantas, maka ia rela untuk meninggalkannya.
Dengan demikian, seorang yang ‘afif adalah orang yang bersabar dari perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung kepada perkara tersebut dan menginginkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لاَ يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya.” (An-Nur: 33)

Termasuk dalam makna ‘iffah adalah menahan diri dari meminta-minta kepada manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ
“Orang yang tidak tahu menyangka mereka (orang-orang fakir) itu adalah orang-orang yang berkecukupan karena mereka ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta kepada manusia).” (Al-Baqarah: 273)
Baginda Rasulullah SAW sangat menganjurkan sikap al-‘Iffah karena dengan sikap ini seorang Muslim dapat menjaga kehormatan dan kemuliaan dirinya.
Sikap al-‘Iffah ini sangat penting bagi keperibadian seseorang, sehingga Allah menyebutkan kata “al-‘Iffah” dan kata yang berasal dari kata asasnya berulang-ulang di berbagai tempat dalam al-Qur’an. menyebutkan kata ini lebih dari satu kali dalam al-Qur’an, bukan hanya sekedar sebagai pengulangan, namun menyebutkannya dalam berbagai tempat juga disertai dengan kandungan bentuk sikap al-‘Iffah  dalam kehidupan manusia.
Persaingan hidup yang semakin tinggi dan keras banyak memunculkan perilaku umat yang melanggar batasan syariat. Bila perbuatan suka meminta-minta sudah bisa menyebabkan kemuliaan seseorang jatuh, maka yang lebih berat dari sekedar meminta-minta –seperti korupsi, mencuri, merampok, dsb.– lebih menghinakan pelakunya. Namun toh perbuatan tersebut semakin banyak dilakukan. Termasuk maraknya perilaku kaum wanita, hanya demi menginginkan enaknya hidup, mereka rela melakukan perbuatan yang menghilangkan kemuliaan mereka. Padahal agama ini telah menuntunkan agar mereka senantiasa menjaga kemuliaan diri mereka.
Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa orang-orang dari kalangan Anshar pernah meminta-minta kepada Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada seorang pun dari mereka yang minta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melainkan beliau berikan hingga habislah apa yang ada pada beliau. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda kepada mereka ketika itu:
مَا يَكُوْنُ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ لا أدَّخِرُهُ عَنْكُمْ، وَإِنَّه مَنْ يَسْتَعِفّ يُعِفّه اللهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرُ يُصَبِّرَهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ، وَلَنْ تُعْطَوْا عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Apa yang ada padaku dari kebaikan (harta) tidak ada yang aku simpan dari kalian. Sesungguhnya siapa yang menahan diri dari meminta-minta maka Allah akan memelihara dan menjaganya, dan siapa yang menyabarkan dirinya dari meminta-minta maka Allah akan menjadikannya sabar. Dan siapa yang merasa cukup dengan Allah dari meminta kepada selain-Nya maka Allah akan memberikan kecukupan padanya. Tidaklah kalian diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. Al-Bukhari no. 6470 dan Muslim no. 1053 )
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan: “Dalam hadits ini ada anjuran untuk ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta), qana’ah (merasa cukup) dan bersabar atas kesempitan hidup dan selainnya dari kesulitan (perkara yang tidak disukai) di dunia.” (Syarah Shahih Muslim, 7/145)
Menjadi muslim dan muslimah yang ‘afifah bila seorang muslim dituntut untuk memiliki ‘iffah maka demikian pula seorang muslimah. Hendaknya ia memiliki ‘iffah sehingga ia menjadi seorang wanita yang ‘afifah, karena akhlak yang satu ini merupakan akhlak yang tinggi, mulia dan dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan akhlak ini merupakan sifat hamba-hamba Allah yang shalih, yang senantiasa menghadirkan keagungan Allah dan takut akan murka dan azab-Nya. Ia juga menjadi sifat bagi orang-orang yang selalu mencari keridhaan dan pahala-Nya.
Berkaitan dengan ‘iffah ini, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang muslimah untuk menjaga kehormatan diri, di antaranya:
Pertama: Menundukkan pandangan mata (ghadhul bashar) dan menjaga kemaluannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقٌلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ
“Katakanlah kepada wanita-wanita mukminah: Hendaklah mereka menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka…” (An-Nur: 31)
Asy-Syaikh Muhammad Amin Asy-Syinqithi rahimahullah berkata: “Allah Jalla wa ‘Ala memerintahkan kaum mukminin dan mukminat untuk menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka. Termasuk menjaga kemaluan adalah menjaganya dari perbuatan zina, liwath (homoseksual) dan lesbian, dan juga menjaganya dengan tidak menampakkan dan menyingkapnya di hadapan manusia.” (Adhwa-ul Bayan, 6/186)
Kedua: Tidak bepergian jauh (safar) sendirian tanpa didampingi mahramnya yang akan menjaga dan melindunginya dari gangguan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تُسَافِر امرَأَةٌ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Tidak boleh seorang wanita safar kecuali didampingi mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 1341)
Ketiga: Tidak berjabat tangan dengan lelaki yang bukan mahramnya. Karena bersentuhan dengan lawan jenis akan membangkitkan gejolak di dalam jiwa yang akan membuat hati itu condong kepada perbuatan keji dan hina.
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah berkata: “Secara mutlak tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram, sama saja apakah wanita itu masih muda ataupun sudah tua. Dan sama saja apakah lelaki yang berjabat tangan denganya itu masih muda atau kakek tua. Karena berjabat tangan seperti ini akan menimbulkan fitnah bagi kedua pihak. ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata tentang teladan kita (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam):
مَا مَسَتْ يَدُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَ امْرَأَةٍ إِلاَّ امْرَأَةً يَمْلِكُهَا
“Tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyentuh tangan wanita, kecuali tangan wanita yang dimilikinya (istri atau budak beliau).” (HR. Al-Bukhari, no. 7214) Tidak ada perbedaan antara jabat tangan yang dilakukan dengan memakai alas/ penghalang (dengan memakai kaos tangan atau kain misalnya) ataupun tanpa penghalang. Karena dalil dalam masalah ini sifatnya umum dan semua ini dalam rangka menutup jalan yang mengantarkan kepada fitnah.” (Majmu’ Al-Fatawa, 1/185)
Keempat: Tidak khalwat (berduaan) dengan lelaki yang bukan mahram. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan dalam titahnya yang agung:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَ مَعَهَا ذُوْ مَحْرَمٍ
“Tidak boleh sama sekali seorang lelaki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali bila bersama wanita itu ada mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5233 dan Muslim no. 1341)

Kelima: Menjauh dari hal-hal yang dapat mengundang fitnah seperti mendengarkan musik, nyanyian, menonton film, gambar yang mengumbar aurat dan semisalnya.
Seorang muslimah yang cerdas adalah yang bisa memahami akibat yang ditimbulkan dari suatu perkara dan memahami cara-cara yang ditempuh orang-orang bodoh untuk menyesatkan dan meyimpangkannya. Sehingga ia akan menjauhkan diri dari membeli majalah-majalah yang rusak dan tak berfaedah, dan ia tidak akan membuang hartanya untuk merobek kehormatan dirinya dan menghilangkan ‘iffah-nya. Karena kehormatannya adalah sesuatu yang sangat mahal dan ‘iffah-nya adalah sesuatu yang sangat berharga.
Memang usaha yang dilakukan untuk sebuah ‘iffah bukanlah usaha yang ringan. Butuh perlu perjuangan jiwa yang sungguh-sungguh dengan meminta tolong kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyatakan:
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-’Ankabut: 69)

Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk selalu menjaga kehormatan diri (‘Iffah).Dalam sebuah sabdanya, Beliau berkata:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ الْفَقِيرَ الْمُتَعَفِّفَ أَبَا الْعِيَالِ
Maksudnya: “Sesungguhnya Allah SWT senang dengan hamba-Nya yang Mukmin dan fakir namun tetap menjaga kehormatan dirinya serta menanggung nafkah keluarganya.”[1]
Berkata sahabat Hakīm bin Hizām R.A.: “Saya pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah SAW, dan Beliau memberikannya kepadaku. Kemudian saya meminta kembali yang kedua kali, dan Beliau juga mengabulkan permintaanku itu. Setelah itu Beliau berkata kepadaku:
يا حكيم إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى
Maksudnya: “Wahai Hakīm, sesungguhnya harta benda itu memang indah dan nikmat (digambarkan oleh Rasul dengan hijau dan manis). Sesiapa mengambilnya dengan hati yang lapang (tidak terlalu berobsesi untuk menguasainya) maka dia akan mendapatkan keberkahan harta tersebut. Dan sesiapa mengambilnya dengan penuh berat hati (sangat berobsesi mendapatkannya sehingga hatinya terasa sempit) maka dia tidak akan mendapatkan keberkahan dengan harta itu, bahkan dia akan menjadi seperti orang sedang makan yang tidak pernah kenyang. Tangan yang di atas (orang yang memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (orang yang meminta). (H. R. al-Bukhārī dan Muslim).
Yang dimaksud dengan hadith di atas adalah setiap harta yang didapat dengan cara yang tidak dibenarkan oleh agama tidak akan mendapat keberkahan. Hal itu seperti harta yang diambil dari seseorang, sedangkan orang tersebut merasa berat untuk memberikan harta tersebut.
Jadi disimpulkan bahwa bentuk dari iffah itu ada 3 macam :
1.      Iffah yang berkenaan dengan bagaimana seseorang dalam pergaulan, faraj, dan yang semcamnya. Maka seorang muslim dan muslimah harus bisa menjaga dirinya, agar kehormatan dirinya tetap terjaga seperti tidak berpegang tangan dengan yang bukan muhrimnya, menutup aurat dll.
2.      Iffah yang berkenaan dengan bagaimana seseorang dalam segi meminta-minta, seseorang harus mampu menjaga dirinya agar tidak meminta-minta, mengemis ataupun merendahkan dirinya demi meminta-minta

3.      Iffah yang berkenaan dengan bagaimana seseorang menjaga amanah, menjaga keprcayaan orang lain, dengan menjaga hal tersebut berati kita telah menjaga kehormatan diri

Puasa Sebagai terapi

Terapi berikutnya adalah Puasa atau Sawm, Puasa dimaknai sebagai upaya membersihkan jiwa dan membawa diri untuk perdamaian, pada saat yang sama, itu adalah pengingat untuk membantu orang lain yang memiliki kekurangan dan untuk peduli pada orang miskin (Athar, 1993, hal. 119). Puasa meningkatkan pengendalian diri dan pengorbanan dan pada saat yang sama mengurangi keserakahan, kemalasan, dan kesalahan lainnya (Sarwar, 1980, hlm 76-77). Puasa dianggap untuk membersihkan tubuh dan pikiran.

Ada 2 kategori puasa :

Ø Puasa secara fisik, diantaranya menahan diri dari makan, minum, seks, dan segala yang di haramkan. Secara fisik, puasa membantu dalam pengentasan peptik dan gangguan metabolisme dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan mental (Athar, 1993, hal. 118).

Ø Puasa secara psikis, yaitu dengan menahan hawa nafsu dri segala perbuatan maksiat, Dan dari Maksud puasa disini adalah menahan dari segala yang merusak kefitrahan manusia.

Memakan makanan haram akan mempengaruhi terhadap perilaku seseorang, sebab makan tersebut membentuk sel-sel yang ada di dalam tubuh manusia, sehingga tubuh manusia akan muncul keengganan dan kemalasan untuk beribadah. Dengan berpuasa secara psikis dan fisik akan mendorong seseorang untuk membersihkan hatinya seperti kutipan arti hadist nabi “ cara bersusah ; tundukkan hawa nafsu kalian dengan lapar dan jadikan ia haus”.

Dalam suatu hadist nabi juga mengungkapkan “shaumu tashihhu” berpuasalah kamu agar kamu sehat, kesehatan tersebut bisa di maknakan dengan sehat jasmani dan sehat secara psikis. puasa memiliki sisi spritual – transidental dengan disertainya dengan niat, dan dari segi pengerjaaannnya. Puasa juga mampu menumbuhkan emsoi positif seperti menyadari kemahakuassan Allah, menumbuhkan solidaritas kepduliaan terhadap orang lain, dan menghidupkan nilai-nilai positif dalam proses aktualisasi diri.

Al ghazali mengemukan bahwa hikmah lapar :

1. Menjernihkan dan memperajam pandangan, sehingga ia memilki kecerdasan intelektual yang tinggi.

2. Melembutkan kalbu, sehingga mampu, merasakan kenikmatan batin, seperti ketika melakukan zikir

3. Menjauhkan perilaku yang hina dan sombong, yang perilaku sering mengakibatkan kelupaan

4. Mengigngatkan jiwa manusia akaan cobaan dan azab allah, sehingga ia hai-hait dalam memilih makanan

5. Memperlemah syahwat dan tertahannya nafsu amarah buurk. Jimka seseorang karena banyak makan, terutama makanan haram , maka mudah terjangkit penyakit maksiat dan perbuatan dosa.

6. dll

Penelitian telah menegaskan bahwa “Dr. Kanman” dari Universitas ‎‎”Princeton” Amerika bahwa kurangnya pilihan untuk mengendalikan ‎nafsu telah menyebabkan – yang menurut studi tersebut – meningkatnya rasa depresi, namun munculnya tingkat ‎depresi berbanding terbalik dengan banyaknya dan besarnya ‎pilihan mengendalikan nafsu, dan menunjukkan bahwa orang-orang tidak mempelajari ‎cara untuk mengendalikan keinginan mereka. Maka dengan itu konsep puasa hadir sebagai studi untuk menekankan kebutuhan orang ‎untuk berlatih, walaupun penerapan metode spesifik ini hanya ‎sebatas seminggu untuk menekan keinginan syahwat, naluri, emosi ‎dan perilaku. atau perlu belajar untuk mengendalikan nafsunya ‎dengan puasa untuk jangka waktu yang cukup lama, dan telah ditemukan pusat spesialisasi medis di Barat yang menerapkan ‎puasa dengan meditasi Transendental, termasuk pusat medis ‎terkenal di Swedia dan satu lagi di Portugal.

Dalam studi yang dilakukan oleh Dr: Taha mohamed Ramiz, seorang konsultan dan psikiater (quwait), ia meneliti tentang bagaimana sistem saraf dan bagaimana prilaku seseorang ketika berpuasa. Dan rangkuman poin keajaiban ilmiah modern pada ibadah puasa ‎dalam pendekatan Islam sebagai berikut:

1. Bahwa Memiliki kontrol diri bagi orang puasa yang ‎berkomitmen secara biologis, psikologis dan perilaku, Mulai dari ‎menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual, tidak ‎mengganggu, menjaga pandangan membahayakan. Memberinya‎kemampuan yang sangat terlatih dan yang baik untuk mengontrol ‎input dan rangsangan saraf dengan kemampuan mengurangi efek ‎fisik, mencegah pemusatan emosi terkait dengan penurunan efek ‎dari kegembiraan dalam kegiatan konfigurasi di otak. sehingga Kontrol-diri ini telah digunakan ‎dalam kebanyakan agama dan oleh para nabi dan orang-orang ‎bijaksana dan pemikir. Dan ini memberikan pada manusia ‎kapasitas kemurnian tinggi, kebijaksanaan, dan keseimbangan ‎psikologis.

2. Menanggung penderitaan lapar dan kesabaran, memperbaiki ‎tingkat serotonin, dengan obat berupa rasa sakit alami karena ‎bagian otak ada dua kelompok untuk mengetahui: (1) kelompok ‎Endorfin, terdiri dari 31 Asam Amino merupakan inti dari kelenjar ‎hipofisis dan bersifat material, berfungsi menenangkan nyeri 10 kali ‎lebih kuat dari obat-obat penenang Industri (2) Kelompok ‎Alancvalien Enkephalins, terdiri dari 5 asam amino, yang terdapat ‎pada ujung-ujung saraf. Dalam rangka untuk terus memproduksi ‎bahan-bahan obat penenang dan yang berkaitan dengan rasa sakit ‎dan depresi dimana manusia harus megalami kekurangan dan jenis‎ketahanan sakit untuk mencegah diri dari memakan zat dan obat-‎obatan yang berdampak ketergantungan, mati rasa dan sakit, ‎khususnya opium dan turunannya dan beberapa obat medis.

3. Perlu belajar kesabaran dan kemauan untuk pelatihan yang ‎diterima dalam banyak penelitian psikologi modern. Dan seperti ‎puasa sebagai latihan harian yang terorganisir membantu manusia ‎untuk mengubah gagasan, sikap dan tingkah laku yang diterapkan ‎yang mencakup control, pengorganisasian dari pusat-pusat saraf‎yang bertanggung jawab untuk mengatur kebutuhan biologis dan ‎insting makanan dan seks, serta sirkulasi jaringan saraf yang ‎terhubung, mencakup imajinasi, pikiran dan mengarahkan perilaku.

Selasa, 11 Desember 2012

Cahaya dan kegelapan


Tak ada hati yang bermula dari kegelapan,

tiap nurani di berkahi cahaya nan terang lagi hangat,

yang kan menemani tiap langkah hidupnya,

dan menemukan sang Maha Pemilik Cahaya,....

sebagaimana,....

Tak ada satupun kegelapan mengalahkan cahaya,

mematikan cahaya itu,....

 Bahwa tak ada diri yang di takdirkan buruk hatinya,

yang ada adalah diri memilih hidup dalam kegelapan,

membiarkan hati gelap,... lembab,.... dingin,....... sunyi,......

hingga membusuk.......

sudahlah,........
bersama-sama kita, menyalakannya,........

menjemput seberkas kilauan terang,

mulai mendekapnya,... menjaganya agar ia tidak pernah padam,...

agar hati ini menjadi terang,. hangat,. tenang,. tentram dan,

 melampaukan sinarnya pada nurani-nurani yang ia temui.....

Sabtu, 08 Desember 2012

Persuasi Ekstrim: Bagaimana sebuah pesan mengindoktrinasi.?

terjadi pada akhir-akhir ini doktrin-doktrin yang ekstem seperti aliran-aliran yang berkembang saat ini. Hal ini terjadi dapat dijelaskan dengan Pertama, ini adalah analisis kebelakang bagaimana hal ini bisa terjadi. Ini menggunakan prinsip persuasi untuk menjelaskannya, Kedua, psikologi agama bisa memberitahu kita mengapa aspek ketuhanan yang dipercaya dengan mengatakan apa-apa tentang kebenaran suatu keyakinan.

Namun bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi, Apa yang membujuk orang-orang ini untuk bergabung dan memberi semacam kesetiaan total mereka, terhadap aliran-aliran tersebut (juga disebut baru gerakan keagamaan), pada umumnya sebuah kelompok aliran biasanya ditandai dengan :

· Ritual dan keyakinan khas terkait dengan pengabdian untuk sebuah dewa atau seseorang

· Isolasi dari budaya sekitarnya yang di anggap "jahat"

· Seorang pemimpin Kharismatik


Compliance acceptance seorang anggota baru akan segera belajar bahwa keanggotaan bukanlah hal sepele. Mereka diarahkan untuk menjadi aktif dalam kegiatan aliran seperti Perilaku ritual, perekrutan publik, dan penggalangan dana. Sehingga memperkuat identitas mereka sebagai anggota. Dan hal tersebut mendukung komitmen mereka. Semakin besar komitmen pribadi, semakin banyak kebutuhan untuk membenarkan itu.

The foot in the door phenomen. Bagaimana orang didorong untuk membuat komitmen untuk mengubah hidup mereka secara drastis. hal ini, stategi rekrutmen ini memanfaatkan prinsip The foot in the door phenomen. misalnya, mereka akan mengundang orang untuk makan malam dan kemudian di akhir pekan mengadakan pertamuan dan diskusi filosofi kehidupan. Pada selanjutnya, mereka akan mendorong para hadirin untuk bergabung dengan dalam kegiatan lagu-lagu ritual mereka, kegiatan-kegiatan mereka, dan diskusi. lalu didesak untuk mendaftar untuk pelatihan yang lebih lama. Dan akhirnya mereka akan meminta sumbangan dana, yang pada awalnya secara sukarela, namun pada akhirnya ketua sekte akan menetapkan berapa persen kontribusi yang wajib anggota berikan, yang terus meningkat, pada Akhirnya ia memerintahkan anggota untuk menyerahkan kepadanya segala sesuatu yang mereka miliki. Dan semua itu terjadi secara bertahap.

Group effect. Terputus dari keluarga dan teman-teman mereka kehilangan akses keluar kelompok, sehingga kelompok ini menawarkan identitas dan mendefinisikan realitas kepada setiap anggotanya. Terlebih lagi setiap sekte-sekte menghukum perbedaan pendapat, konsensus jelas membantu menghilangkan keraguan.

disimpulkan bahwa keberhasilan yang mereka dapat melalui tiga teknik umum yaitu:

· Perilaku memunculkan komitmen

· Menerapkan prinsip-prinsip persuasi yang efektif

· Mengisolasi anggota kelompok


Bagaimana Persuasi dilawan.?

Setelah meneliti "senjata pengaruh," psikolog sosial mempertimbangkan beberapa taktik untuk melawan pengaruh. Dan bagaimana cara kita menyiapkan seseorang untuk menolak persuasi yang tidak ia diinginkan.


1. Memperkuat Komitmen Pribadi

cara pertama untuk melawan: Sebelum menghadapi penilaian orang lain, adalah dengan membuat komitmen untuk posisi kita. Setelah berdiri untuk keyakinan Anda,
Anda akan menjadi kurang rentan (atau, harus kita katakan, kurang "terbuka") untuk apa
orang lain katakan.

2. menantang keyakinan

dalam upaya meningkatkan komitmen, Dari eksperimen, Charles Kiesler (1971) menawarkan satu cara yang mungkin: yaitu dengan sedikit menyerang posisi mereka. Kiesler menemukan bahwa ketika orang diserang cukup kuat untuk menyebabkan mereka bereaksi, tapi tidak begitu kuat untuk menguasai mereka, namun mereka dapat menjadi lebih berkomitmen. Kiesler menjelaskan: "Ketika anda menyerang orang-orang berkomitmen dan serangan Anda kekuatan yang tidak memadai, Anda mendorong mereka untuk perilaku bahkan lebih ekstrim dalam pertahanan rethadap komitmen mereka sebelumnya.

3. Mengembangkan sikap kontra

Salah satu sikap kontra yaitu Inokulasi. Inokulasi berarti Mengekspos sikap seseorang dengan seragan lemah sehingga ketika serangan kuat datang, mereka akan memiliki penyangkalan yang lebih baik. Jika sebelum keyakinan mereka diserang, mereka "diimunisasi" dengan terlebih dahulu menerima tantangan kecil untuk keyakinan mereka, dan jika mereka membaca atau menulis sebuah esai dalam sanggahan dari serangan ringan tersebut, maka mereka lebih baik mampu menahan serangan yang kuat. Ingat bahwa inokulasi efektif merangsang

Contoh aplikasi rea l: Program Inokulasi salah satu Cara terbaik untuk membangun sikap ketahanan terhadap persuasi (pencucian otak), tidak cukup dengan memberikan pengetuan tentang keyakinannya. namun mungkin mengajarkan mereka tentang berbagai sekte/aliran dan mempersiapkan mereka hal-hal untuk melawan persuasi.

Implikasi lain dari teknik inokulasi ini adalah, untuk para pembujuk, sebuah yang tidak efektif dalam membujuk bisa lebih buruk dari pada tidak sama sekali. Persuasi (bujukan) yang tidak efektif dapat membuat para pendengar untuk berlaku kontra produktif.

Jumat, 07 Desember 2012

Persuation

Persuasi adalah Proses di mana sebuah pesan menginduksi perubahan dalam keyakinan, sikap, atau perilaku seseorang atau kelompok. persuasi merupakan skill yang dilatih secara terus-menerus, praktek Persuasi terdapat di mana-mana seperti saat kampanye suatu partai, para sales yang menarik perhatian pembelinya atau bahkan ketika seorang pria mendekati wanita.

Persuasi tidak terikat dengan hal baik atau buruk. tetapi tujuan dan isi pesanlah yang mendapatkan penilaian yang baik atau buruk. Yang buruk sering kita sebut "propaganda." Karena bertentangan dengan apa yang dianggap benar sedangkan yang baik kita sebut "pengajaran/himbauan" karena bersesuaian dengan apa yang kita percayai.

Dalam menanggapi sebuah pesan persuasi ada 2 rute (jalan) yang seringkali dipakai :

1. Rute tengah

Sebuah persuasi akan menarik para pendengarnya dan pesannya akan tersampaikan, jika sebuah pesan fokus untuk menghadirkan argumen-argumen yang kuat, rute tengah diambil ketika orang termotivasi dan mampu berpikir tentang suatu pesan, mereka-mereka yang memilih rute ini adalah mereka yang fokus pada argumen. dan hal ini biasanya didapati oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang hal-hal yang disampaikan.

2. Rute peripheral

Terkadang kekuatan argumen tidak dipermasalahkan, kadang-kadang kita tidak cukup lihai atau mampu berpikir hati-hati sehingga kita tidak dapat mengembil waktu untuk merenungkan isi pesan sehingga kita mungkin mengikuti isyarat dari persuasi yang memicu reaksi otomatis kita, tanpa berpikir panjang hal ini sering disampaikan lewat cerita-cerita yang syarat akan muatan emosional.

4 elemen penting dalam persuasi antara lain :

a. Communicator (penyampai pesan)

b. Pesan (isi dari pesan tersebut)

c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan

d. Penerima pesan

A. Communicator

Siapa yang menyampaikan pesan. psikolog sosial menemukan bahwa isi pesan tidak mempengaruhi bagaimana penonton menerimanya, tetapi pesan berpengaruh ketika siapa yang mengatakanya. Dalam satu percobaan, ketika pemimpin Sosialis dan pemimpin Liberal di parlemen Belanda berpendapat tentang suatu hal yang identik dengan menggunakan kata yang sama, masing-masing pesan paling efektif dengan anggota partainya sendiri (Wiegman,1985). Jadi ini bukan hanya pesan yang penting, tetapi juga siapa yang mengatakan pesan itu.

Apa yang membuat satu diantara aspek yang harus dimiliki oleh communicator adalah:

1. Kredibilitas. Sebuah pesan akan lebih berpengaruh dan lebih mudah sampai jika yang menyampaikan mempunyai kredibilitas. Sehingga para penerima pesan memilki kepercayaan terhadapnya.

a. Perceived exicited : salah satu cara untuk tampak kredibel dengan mulai mengatakan hal-hal membuat orang tampak cerdas. dan yang lain adalah untuk diperkenalkan/memperlihatkan sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan pada topic dari pesan yang disampaikan.dan hal lain untuk tampil kredibel adalah untuk berbicara dengan penuh percaya diri.

b. Perceived trustworthness : gaya berbicara juga jelas memberi pengaruh terhadap kepercayaan orang terhadap si pembicara. ditemukan bahwa jika seseorang berbicara mereka langsung di mata, bukan memandang ke arah lain, itu membuat kesan orang tersebut lebih bisa dipercaya. Kepercayaan ini juga lebih tinggi jika penonton percaya bahwa si pembicara tidak mencoba untuk membujuk mereka.

Dan hal lain yang membangkitkan kepercayaan seseorang adalah pembicara yang cepat (sekitar 190 kata per menit) pembicara dianggap sebagai lebih obyektif, cerdas, dan berpengetahuan dari yang pembicara yang lambat (sekitar 110 kata per menit). Mereka juga menemukan pembicara yang lebih cepat lebih persuasif seperti John F. Kennedy.

3. Daya tarik dan ketertarikan karakteristik dari seorang komunikator yang efektif, adalah mereka yang mempunyai daya tarik dan memiliki kualitas untuk menarik penonton. Ketertarikan bisa jadi dari charisma, tampilan atau hal lain.

B. Pesan

Element lain yang ada pada persuasi adalah pesan, bagaimana content sebuah pesan disampaikan, aspek-aspeknya meliputi :

1. Reason VS emotion.

Misalkan seseorang sedang berkampanye mendukung FAO pembebasan dunia dari kelaparan. Apakah yang terbaik memerinci argumen anda dan mengutip sebuah data statistik? Atau apakah Anda akan lebih efektif jika menyajikan pendekatan yang mungkin emosional misalnya dengan kisah menarik dari salah satu anak kelaparan.

Tentu saja, argumennya dapat ratio dan emosional, menurut psikolog sosial hal tersebut tergantung pada penonton atau pendengar. responsif terhadap hal-hal rasional, dimana orang yang memiliki tipe tengah lebih merespon terhadap argument-argumen rasional, atau orang yang tipe periphal yang mereka lebih cenderung untuk tanggap hal2 yang emosional.

2. Pengaruh perasaan baik terhadap sebuah pesan juga menjadi lebih persuasive karena pesan akan diasosiasikan dengan perasaan yang baik tersebut.

Tapi di lain waktu membangkitkan perasaan takut (buruk) bias juga efektif, karena membangkitkan emosi negative. contohnya ketika membujuk orang untuk mengurangi merokok, membangkitkan rasa takut terhadap merokok dapat membuat pesan tersampaikan

3. Primary dan recency effect.

sebuah pesan akan mudah di ingat pesan yang di awal dan di akhir tetapi dari kedua hal tersebut mana yang lebih berpengaruh terhadap persuasi.efek keutamaan dari sebuah Informasi yang disajikan awal yang paling persuasif. Karena kesan pertama adalah penting. Informasi yang pertama akan dijadikan bahan untuk interpretasi mereka dari informasi kemudian. Namun jika rentang waktunya panjang maka pesan terakhir yang lebih masuk.

C. Bagaimana Pesan itu disampaikan

Untuk persuasi, harus ada komunikasi. Dan untuk komunikasi, harus bagaimana cara bagaimana komunikasi itu di sampaikan, seperti tarik tatap muka, tanda tertulis atau dokumen, media iklan. Dll. Diantara aspek-aspeknya adalah

1. Pengalaman aktif atau penerimaan yang pasif. permasalahan bagaimana pesan akan di sampaikan Ada sebuah aturan sederhana: Persuasi akan menurun seiring dengan sesignifikan dan keakraban suatu masalah meningkat. Jadi untuk masalah kecil, seperti yang merek obat yang ingin dibeli, mudah untuk menunjukkan kekuatan media dimana tidak ada pengalaman aktif. Pada masalah yang lebih akrab dan penting, seperti sikap tentang perang panjang dan kontroversial, membujuk orang adalah sesuatu yang sulit, karena pengalaman aktif juga memperkuat sikap.

2. Pengaruh media vs pengaruh pribadi. Studi persuasi menunjukkan bahwa pengaruh besar pada kita bukan pada media, namun kontak kita dengan orang lain. pengaruh yang datang melalui kontak pribadi, memberikan efek langsung, ketimbang dari media.

D. Untuk Siapa pesan tersebut

Target dari sebuah pesan tersebut dapat di lihat kepada usia dan bagaimana mereka berpikir aspek-aspeknya

1. How old are they. Salah satunya adalah penjelasan siklus hidup: Sikap terhadap perubahan (misalnya, menjadi lebih konservatif) ketika orang bertambah tua.yang lainnya adalah penjelasan generasi: Sikap tidak berubah; orang tua sebagian besar berpegang pada sikap mereka diadopsi ketika mereka masih muda.

2. Memahami bagaimana mereka berpikir, apakah mereka tipe rute tengah, atau rute periphal

Jumat, 23 November 2012

Cinta

Jangan sampai perasaan kita melebihi cinta kita padaNya...
Aku tak ingin, Dia cemburu, marah, karena kita lalai padaNya...

Karena Dia yg memberi perasaan ini,
dan atas izinNya perasaan ini tumbuh dan terjaga...
dan atas hakNya juga, perasaan ini diambil kembali...

Makna hidup




hidup bagai  berjalan dari satu ujung ke ujung yang lain, tak pernah bisa kembali ke belakang dan tak pernah tau apa yang ada di depan jalan, masa lalu sama artinya dengan penyesalan, penyesalan karna tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin, penyesalan akan kesalahan yang diperbuat, sedangkan masa sekarang hanya sesaat apa yang kita jalani dan masa depan penuh dengan ketidak pastian. Seperti itulah hidup melewati pelbagai kejadian, setiap kejadian yang di temui selalu dimaknai oleh tiap2 individu mungkin dengan makna yang baik tau makna yang buruk.

lantas apa makna dari perjalanan ini, sungguh pun ketika bertemu banyak hal atau bahkan memilki hal2 tersebut tapi tanpa ada sebuah pemaknaan semua orang sepakat itu akan terasa sia sia dan hampa, pertanyaannya sebelum pertanyaan tentang apa makna hidupnya adalah apakah semua orang menyadari bahwa keberadaan mereka memiliki sebuah alasan atau mungkin yang lebih sederhana apakah mereka pernah mempertanyakan makna itu, karena sebelum mencari apa makna hidup itu seseorang tentunya harus sadar bahwa mereka memilki makan hidup walaupun seperti kata filsuf satre “eksistensi mendahului esensi”
artinya esensi dari keberadaaan hidup ini kita temukan di dalam perjalanan hidup, apakah kita mencari nilai esensi dari keberadaan kita adalah dalam perjalanan hidup itu sendiri.
serasa pertanyaan ini selalu menghantui setiap tindakan yang kita lakukan, nilai-nilai yang diadaptasi dari berbagai pengalaman yang telah di lalui, akan menentukan anggapan kita nantinya.

setiap orang memilki belief and desires masing-masing yang mereka bentuk dari setiap dimensi pengalaman mereka, belif and desires ini adalah standar yang dibangun oleh seseorang untuk mengevaluasi dirinya dan orang lain termasuk juga menetapkan apa yang penting dan apa yang tidak.

jika dikaji dari sudut pandang islam eksistensi kita digambarkan berupa penghambaan dan peribadatan akan Allah azza wa jalla, “dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali utnuk menyembahku”. 

Selasa, 20 November 2012

ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI

1.      BEHAVIORISTIK
2.      PSIKOANALISA
3.      HUMANISTIK
4.      TRANSPERSONAL
5.      ISLAMI

BEHAVIORISTIK
Suatu pandangan teoritis yang beranggapan bahwa pokok persoalan psikologi adalah apa yang bersifat positivistik dan empiristik dalam diri manusia, yaitu tingkah laku, tanpa mengaitkannya dengan konsepsi kesadaran/mentalitas.Aliran ini muncul akibat ketidakpuasan terhadap aliran strukturalisme (mengutamakan kajian ttg elemen-elemen dasar kesadaran manusia-indera) & Fungsionalisme (menekankan pd cara kerja mental).
Aliran ini sudah lama ada, sebagai sutu aliran formal diawali oleh JB. Watson dalam karyanya “Psychological Review” pada tahun 1913, yang menjelaskan bahwa psikologi adalah suatu cabang ilmu alam yang eksperimental dan objektif bertujuan untuk meramalkan dan mengontrol tingkah laku.
Pemikiran Watson dipengaruhi oleh karya Pavlov.Dasar psikologi aliran ini diawali dari karya psikolog (seperti BF Skinner, “operant conditioning) dan fisiolog (seperti Pavlov, “classical conditioning”),
ü Classical conditioning (Ivan Patrovic Pavlov)
Melakukan eksperimen mengenai reflek2 sederhana pd binatang ex:reflek pengeluaran air liur pd anjing.
Uncondition stimulus :
pavlov menaruh daging dimulut anjing air liur keluar (uncondition respon)/respon yang tidak dipelajari
Condition stimulus : Dibunyikan bel anjing tidak mengeluarkan air liur.
n  Sesaat kemudian daging diberikan. Bunyi bel disebut condition stimulus
n  Setelah 12x trial anjing mengeluarkan air liur padahal mkanan belum datang. Air liur yg terjadi hanya karena ada suara bel disebut condition response
n  Condition response ialah hasil belajar dair anjing dalam percobaan. Anjing telah menghubungkan antara bunyi bel dgn dtg nya makanan.
n  Reinforcement : Datangnya makanan diangap memperkuat hubungan antara condition stimulus (bel) dgn respon(air liur). Oleh krn itu pemberian makanan disebut penguatan /reinforcement dan makanannya disebut penguat /reinforcement
n  Delay conditioning: Bila bel berbunyi terus sampai makanan datang
n  Trace conditioning : Bila bel berbunyi setelah beberapa saat baru makanan muncul
n  Stimultanious conditioning : bel dibunyikan bersamaan dgn makanan
n  Extinction : Penghapusan terjadi apabila penguatan dihentikan !! Bunyi bel tdk disertai dtgnya makanan.
n  Spontanious recovery : Setah beberapa hari anjing mengalami extinction ia mengeluarkan air liur lagi pd saat bunyi bel. Oleh krn itu satu extinction sj tdk cukup utk menghilangkan condition response.
n  Diskriminasi : Jika dilatih anjing dpt membedakan nada yg lebih tinggi / rendah jika salah satu nada diikuti dgn pemberian makanan.
ü Operan  Conditioning (BF Skinner & E. Thorndike)
Operan conditioning beranggapan bahwa organisme mampu melakukan tindakan-tindakan / inisiatif sendiri dalam lingkungannya. Tidak seperti Classical conditioning dimana organisme menjadi objek yg pasif.Operan /tindakan organisme akan menimbulkan berbagai akibat/konsekuensi2 positif maupun negatif.
Operan conditioning beranggapan bahwa perilaku organisme ditentukan oleh akibat2 yg ditimbulkananya.Konsekuensi2 itulah yg dikendalikan untk menimbulkan perilaku yg diinginkan.
Ex : anjing hanya akan diberikan makanan hanya jika berjabat tangan.Penguatan hanya diberikan pd perilaku yg sesuai dgn tujuan eksperimen (instrumental conditioning) .
ü Operan vs responden
Perilaku responden secara langsung dikendalikan oleh suatu stimulus(Classical conditioning), yaitu keluarnya air liur. Perilaku operan terjadi karena kehendak individu itu sendiri. stimulus tertentu yg diberikan tdk memaksakan individu berprilaku seperti itu.  
Discriminatif stimulus : Dering tlp memberitahu kita ad yg mau bicara ttp tdk memaksa kita untuk menjwb.
Untuk menunjukkan proses operant konditioning, Skinner melakukan eksperimen dgn tikus yg dimasukkan kedalam kotak (Skinner box)
Operant level : waktu pertama kali tikus dimasukkan ke dlm box jmlh selang & waktu menekan penjukit (precondition operant level). Stelah operant levelya diketahui experimenter menaruh makanna ditombol pengungkit.
Reinsforcement schedule : Penguatan diberikan ada 2 kategori : (1) Pemberian penguatan berdasarkan jml respon(ratio) & berdsrkan selang waktu. (2)Penguatan secra teratur/tdk teratur
Thorndike
n  Law of exercise : Latihan membuat perilaku yg dipelajari makin baik
n  Law of readiness : tingkat kesiapan seseorang untk mempelajari sesuatu akan mempengaruhi hasil belajar
Mengenali penguat : tdk semua rangsang bisa jd penguat . Suatu rangsang bisa jd penguat bila : memuaskan kebutuhan biologis organisme,mengaktifkan otak tertentu dr organisme yg dpt dirangsang olh stimulus disajikan.Dianggap mempunyai peringkat tertinggi dlm skala prioritas kebutuhan organisme tersebut
Penguat negative : sama dgn penguat positif berfungsi untuk meningkatkan frekuensi perilaku yg dikehendaka ex : takut gagal jd belajar
Peran hadiah & hukuman: berfungsi sama,meskipun demikian dlm kondisi2 ttt: yaitu: Rangsangan harus seoptimal mungkin.Hadiah & hukuman harus diberikan segera setelah perilaku yg diinginkan terjadi
Sasaran behaviourisme ialah mampu mengenalkan reaksi dari satu pengenalan terhadap perangsang dan mengenali reaksi agar dapat meramalkan kondisi perangsang yang mendahului
Ø  Metode yang digunakan (Watson)
n  Observasi dengan atau tanpa kontrol instrumental (Tingkah laku)
n  refleks bersyarat atau terkondisi yang dikembangkan Pavlov
n  Laporan verbal atau lisan untuk mengenai minat khusus
n  Testing yang berulang-ulang
n  Metode Watson ini lebih ditujukan terhadap hewan dan anak-anak
n  Metode pengkondisian merupakan salah satu teknik terpenting bagi seorang behaviouris




Behaviorisme
Pendirinya adalah J.B. Watson (1878-1958), Psikolog Hewan Amerika.Menurut Watson, fakta tentang kesadaran tidak dapat dites dan direproduksi oleh pengamat meskipun ia terlatih. Belajar adalah hal yang terpenting untuk dipelajari
n  Terapi behavioris :
          Gangguan atau kekacauan tingkah laku disebabkan oleh cara salah suai atau maladaptif yang dipelajari
          Perbaikan tingkah laku dapat dilakukan dengan cara belajar ulang (relearning)
          Apabila klien mengeluh atau neurosis, terapis tidak melakukan katarsis sejarah pengalamannya, tetapi diawali dengan program pengkondisian ulang untuk mengurangi/ menghilangkan neurosis tersebut
          Membandingkan situasi penyebab kecemasan dengan relaksasi secara jasmaniah
          Desensitisasi atau pengurangan kepekaan emosional, Mis. phobia ketinggian secara pelan-pelan diajak ke ketinggian
          Afersif atau penolakan. Mis. orang alkoholik diberi obat sehingga menimbulkan rasa mual
          Teknik operant. Tanda penghargaan menggunakan penguatan sekunder untuk membentuk tingkah laku. Mis. Memberi hadiah untuk merangsang tingkah laku yang diinginkan.
Aliran neobehaviouris memperluas pandangannya dengan memasukkan aspek-aspek yang tidak dapat diamati secara langsung (mimpi, cinta, harapan, dan lain-lain. Tokoh aliran ini ialah Albert Bandura (1986) dengan teori kognitif sosial.
Belajar lebih dari sekedar perubahan tingkah laku yang dapat diamati karena belajar adalah pencapaian pengetahuan dan tingkah laku yang dapat diamati dengan didasari oleh pengetahuan tersebut.
PSIKOANALISA
Tokohnya Sigmund Freud (1856-1939) Neurolog Wina
Satu sistem ilmu yg mempelajari ttg psikis yg diarahkan pd pemahaman,penyembuhan & pencegahan penyakit mental.Freud menyebutnya dg “Sistem dinamis dari psikologi” mencari akar tingkahlaku manusia dlm motivasi & konflik yg tdk disadari.Lebih menekankan pd masalah seksual/libido (Oedipus Complex, Electra Complex).Konsep ttg manusia à manusia pada dasarnya jahat, ingin menang sendiri, berusaha u/ memuaskan diri sendiri
Jiwa & Kepribadian mengikuti skema tiga pihak :
             
                                                  JIWA                                                    KEPRIBADIAN
1. Ketidaksadaran.                                           1. Id
                                        2. Ambang sadar                               2. Ego
                          3. Kesadaran                                                      3. Super Ego
Teori Freudian mengemukakan bhw jiwa merupakan bidang tempur 3 jalan yaitu Id, Ego & Super ego
Id à aspek hewani yg asli dari individu dibawa dari lahir & tdk berhubungan dg dunia luar, hanya berkaitan dg tubuh; dikuasai  prinsip kesenangan & berusaha menguasai ego agar mewujudkan segala keinginan tanpa memperhatikan akibat yg timbul.
Egoà eksekutor kepribadian yg berkewajiban memuaskan impuls Id (perbuatan Id), mengatasi keadaan darurat sosial & fisik dari dunia luar serta berusaha memenuhi norma perfeksionistis Super Ego.
Super ego à kesadaran aspek ideal (conscienci- hati nurani-suara hati) dari “aku” , berusaha merintangi impuls Id yg tdk sesuai dg norma, mendorong ego mengantikan tujuan realitis ke moralitis & mengajar kesempurnaan
Defensive machanism à u/mempertahankan diri 
DEFENSIVE MECHANISM
  1. REPRESI àUpaya meredakan kecemasan dg jalan menekan dorongan/keinginan yg menyebabkan kecemasan kealam taksadar.
  2. Sublimasi à bertujuan u/ mencegah/meredakan kecemasan dg cara mengubah & nenyesuaikan dorongan Id ke dlm tingkahlaku yg diterima o/ masyarakat.
  3. Proyeksi à pengalihan dorongan, sikap & tingkahlaku yg menimbulkan kecemasan kpd orang lain.
  4. Displacement à pengungkapan dorongan yg menimbulkan kecemasan kpd objek/ individu yg kurang berbahaya /kurang mengancam dibandingkan objek semula.
  5. Rasionalisasi à Memutarbalikan kenyataan dg alasan yg seakan-akan masuk akal.
  6. Reaksi formasi à Mengendalikan dorongan-dorongan Id agar tdk muncul sambil secara sadar mengungkapkan tingkahlaku sebaliknya.
  7. Regresi à menghindar dari kenyataan yg mengancam dg cara kembali pada taraf perkembangan yg lebih rendah.
  8. Neorosa terjadi apabila ego tdk mampu mengatasi/melawan Id atau lingkungan.
Terapi Psikoanalisaà berusaha mengatasi tekanan-tekanan/represi dg cara pembebasan energi melalui Asosiasi Bebas dan analisa Mimpi  guna menjangkau impuls (perbuatan yg diatur oleh Id/naluri lainnya) yg tdk disadari.
Teori klinis Freud merupakan suatu teori ttg pribadi yg bersifat personal dan humanistik


Teori klinis Freud merupakan teori ttg:
   - pribadi bukan ttg organisme
   - bersifat personal dan humanistik
   - menemukan alasan dan bukan sebab
   - pemahaman dan interpretasi pengala-
     man & tingkahlaku individu berdasar-
     kan tujuan, intensi, arah & maksudnya.
Metode/pendekatan teori Psikoanalisa:
   - Observasi
   - Induktif
   - Analisis diri/pribadi


NEOFREUDIAN
n  Lebih banyak memberikan penekanan pada “jaminan rasa aman,relasi-relasi interpersonal pd perkembangan kepribadian & penyebab neorosa”.
Tokoh: Koren Horney, Clara Thompson, Harry Stack Sullivan, Alfred Adler, Erich Fromm, Erik H.Erikson
n  Psikoanalisa:menekankan bahwa tingkah laku dikendalikan oleh kekuatan2 tdk sadar & irasional
n  Behaviorisme:mencirikan manusia sbg korban yg fleksibe,pasif dan penurut terhadap stimulus lingkungan
n  Humanistik: manusia adl manhluk yg bebas bermartabat selalu bergerank kearah pengungkapan potensi yg dimilikinya apbila lingkan memugkinkan
PSIKOLOGI HUMANISTIK
n  Tokohnya a.l:
1. Pelopor à -William James (1842-1910)
                    -G.Stanley Hall (1844-1924)
2. Tokoh teori kepribadiannya (1930 an):
                    -Gordon Allport
                    -Henry Murray
3. Kemudian disusul oleh :
    -Carl Rogers à pelopor terapi Client centred àNondirective
    -Abraham Maslow à memberinama mazhab ke 3 u/ ψ Hu
     nistik & memberikan rumusan awal teori motivasi (1943)
ü Inti sejarah
Berakar pd satu aliran filsafat modern (eksistensialisme):mnrt eksistensialisme manusia itu :yg mengada dlm dunia,menyadari penuh akan kebeeradaanya. Setiap individu berhak memilih tindakan,menentukansendiri nasib /wujud dr keberadaanya (aku adl pilihanku).Manusia memiliki kebeasan &bertanggung jwb pd Tindakkanya
Konsep becoming : manusia tdk pernah diam, ttp selalu menjadi sesuatu yg lain dr sebelumnya.(manusia berubah apbila lingkungan memungkinkan)
Penekanan ttg perasaan subyektif (perspektif fenomenologis) pengalamn2 personal dlm mempelajari tingkah laku
Dasar Psikologi Humanistik
n  Individu sebagai keseluruhan yg integral:Individu harus dipelajari scrvkeseluruhan (prinsip holistik)
n  Ketidak relevanan penyelidikan dgn hewan:Penyelidikan tdk relevan krn mengabaikan ciri-ciri khas manusia..
n  Pembawaan baik manusia: Pd dsr nya manusia baik/ netral. Yg merusak manusia adl lingkungn yg buruk..
n  Potensi Kreatif Manusia:Merupakan potensi umum.mnrt maslow kreatifitas adl kekuatan yg mengarahkan manusia kpd pengekspresian dirinya & hambatanya adl lingkungan
n  Pnekanan pd kesehatan psikologis:kita tdk akan memahami ganguan mental sebelum memahami kesehatan mental(cara & tujuan yg sehat) dgn self fulfilmen t)
Kebutuhan Bertingkat

HUKUMNYA : kebutuhan yg ada pd tingkat dsr pemuasanya lebih mendesak dr pd kebutuhan yg ada diatasnya.Smakin individu mencapai kebthan yg tinggi, semakin mampu mencapai individualitas,matang & berjiwa sehat.
  1. Kebutuhan fisiologis : mrpkn kebuthan yg plg dsr n mendesak ex makan,minum jika blm terpuaskan, Maka tdk akan naik ke kebutuhan berikutnya.
  2. Kebutuhan rasa aman:bth ketentraman,kepastian,keteraturan dr lingkungan.ex:agama,gaji tetap , asuransi
  3. 3.Kebthan cinta & rasa memiliki:Mengadakan hubungan yg efektif & ikatan emosional dgn individu lain.kalau tdk merasa hampa
  4. 4. Kebutuhan harga diri:ad 2 yi: penghormatan atas diri sendiri(rasa percaya diri, kekuatan,kemandirian) & penghormatan dr orang lain(butuh penghargaan dr apa2 yg dilakukanya)
  5. 5.Aktualisasi diri:Menyempurnakan diri dgn mengoptimalkan potensi yg ada. mrupakan kebutuhan yg plg tinggi dan muncul apabila semua kebutuhan dibawahnya sdh terpuaskan dgn baaik.
HAMBATAN :
1.berasal dr dlm diri : ketidak tahuan, keraguan, rasa takut
2.Dari luar/masyarakat:ex stereotyp. Jd aktualisasi hanya bisa dilakukan jika lingkungan menunjang
3.Kebutuhan yg kuat akan rasa aman:takut mengambil resiko, melepaskan kebiasan lama yg tdk konstruktif.



Ψ Humanistik :
n  Suatu pendekatan yg multifaset thdp pengalaman & tingkah laku manusia; memusatkan perhatian pd keunikan  & aktualisasi diri manusia.
n  Aliran ini merupakan gerakan yg mewarisi unsur mentalistik, fenomenologis & eksistensial yg diabaikan & ditolak oleh Behaviorisme & Psikoanalisa.
n  Secara formal aliran ini dimulai di Amerika & Eropah pd Th 1950 akibat ketidak puasan terutama pd gambaran manusia yg dibentuk oleh ψ modern yg mengambarkan manusia secara parsial, tdk lengkap & mendehumanisasikan manusia.
n  Menurut alioran ini kajian ttg sifat & keberadaan manusia adalah yg utama dlm psikologi
ü Ciri ψ Humanistik :
  1. Memusatkan perhatian pd individu yg mengalami/ berfokus pd pengalaman sbg fenomena primer dlm mempelajadi manusia.
  2. Menekankan pd kualitaskualitas yg khas manusia seperti memilih, kreativitas, menilai & realisasi diri.
  3. Menyadarkan diri pd kebermaknaan dlm memilih masalah-masalah yg akan dipelajari & prosedur penilaian yg akan digunakan serta menghindari penekanan yg berlebihan pd objektivitas yg mengorbankan signifikansi.
  4. Memberikan perhatian penuh & meletakan nilai yg tinggi pd kemulian & martabat manusia serta memfokuskan pd perkembangan potensi inheren individu.
Metode kajian ψ Humanistik :
  1. Wawancara
  2. Sejarah hidup
  3. Sastra
  4. Produk-produk kreatif


PRINSIP DASAR ψ HUMANISTIK :
  “Setiap orang menentukan perilaku mereka sendiri & bebas memilih kualitas hidupnya tanpa terikat dg lingkungan berdasarkan dorongan & motivasi yg terdapat di dlm dirinya”.
n  Hidup adalah sebuah proses membuka diri kita pd dunia sekitar & menikmati kehidupan ini dg sebab.
n  Sehat atau tidaknya mental seseorang dilihat dari ketidakmampuannya menyesuaikan diri. Ketidak mampuan itu disebabkan krn:
     - potensi hidupnya yg sempit sehingga harapan
       nya berbeda dg apa yg dialaminya.
     - ketidak mampuannya menerima orang lain.
     - ketidakmampuannya mengatur keadaan.
U/ terapi kondisi ini klien diminta berbicara dlm suasana yg bebas, sampai ia memahami dirinya. Terapis berperan seminimal mungkin (nondirectif)
Pandangan Tokoh ψ Humanistik
n  Arthur Combsà”bila ingin memahami perilaku orang harus memahami dunia persepsi orang tsb”.
n  Carl Rogersàdikenal dg terapi yg berpusat pd client yg bersifat non directive. Ia mengatakan bhw setiap orang membutuhkan keamanan & kenyamanan serta kebebasan psikologi dlm menjalani kehidupan masing-masing.
n  Maslow à dlm diri manusia tdpt 2 kekuatan: (a). Dorongan positif u/ tumbuh & berkembang. (b). Kekuatan-kekuatan yg melawan / menghalangi pertumbuhan itu. Dua hal tsb mengarahkan kebebasan manusia u/ berkembang menuju aktualisasi diri yaitu mengembangkan bakat & kapasitas pribadi (self realization). Dlm proses ini individu bukan sbg objek malainkan subjek.
Aktualisasi diri terlihat pada :
  1. Spontanitas hidup
  2. Memusatkan minat pd permasalah an sekitar
  3. Memiliki kecenderungan thdp misti- sisme & spiritualitas
  4. Non konformitas (tdk membolehkan dikuasai oleh pendapat orang lain)
  5. Kreativitas dlm hidup
Kelima hal tsb dimiliki individu u/ mencapai pengalaman puncak (peak experiences)

PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
n  Aliran yg mencoba menghubungkan psikologi & pengalaman spiritual.
n  Ψ Transpersonal kusus berbicara mengenai nilai-nilai dasar kesadaran yg mempersatukan pengalaman-pengaqlaman puncak, ekstase, pengalaman mistik, parasaan terpesona, aktualisasi diri, hakikat kebahagian, keajaiban, arti dasr transedensi diri, roh, ketunggalan kosmik, konsep-konsep, pengalaman-pengalaman serta aktivitas yg berhubungan dg nya. (Antony Sutich,1969)
n  Minatnya meliputi pengalaman spiritual, situasi mistis dari kesadaran, kesadaran & praktek meditasi, situasi trans, ritual keberagamaan, kaitan pengalaman spiritual & kondisi gangguan (penyakit kejiwaan & tekanan)
n  Konsep utamanya adalah self-transce- dence (perasaan/ pengertian dari identitas yg lebih dalam, luas& lebih terkait dg keseluruhan.
n  Akar dari istilah transpersonal secara harfiah “diluar persona”, mengacu pd self transcendence.
n  Ψ Transpersonal, mazhab yg tengah bangkit dlm bidang ψ yg tertarik pd kapasitas-kapasitas & potensi dasar manusia yg tdk mendapat tempat dlm teori terdahulu.
n  Orientasi psikologisnya bersifat inklusif, bernilai & integratif yaitu:
   - ψ & spiritual
   - personal & transpersonal
   - kesehatan mental eksepsional & penderitaan
   - situasi yg tdk biasa & biasa berkaitan dg
     kesadaran
   - perspektif yg modern, ketimuran, post-modern
     dg pengertian yg mendalam & pandangan yg
     mendunia dari tradisi asli
   - analisis intelektual & jalan meditasi
Akar Ψ Transpersonal :
  1. William James (disebut sbg psikologi Amerika I) psikolog I yg mempelajari pengalaman spiritual sbg gejala religius. Dlm bukunya In The Variety of Religion menyatakan bhw pengalaman spiritual adalah akar dari semua agama dunia & mewakili suatu dorongan/ gerak hati yg sehat  alami. Ia menganali empat karakteristik umum dari pengalaman kebatinan.
  2. Freudian & pengikutnya à bagaimanapun tdk luput dari pengalaman spiritual sbgmana khayalan yg sama halnya dg status seperti dlm kandungan. Behavioris awal dg pergeseran fokus psikologi dari kesadaran ke prilaku, mengesampingan studi yg ilmiah dari pengalaman ini.
  3. Abraham Maslow, tokoh utama yg mendirikan ψ Humanistik, dipandang sbg orang yg memulai ψ Transpersonal sbg bidang kajian. Ia memberi julukan “ Fourth Force Psychology” dlm hubungannya dg 3 mazhab ψ ( Behaviorisme, Psikoanalisa & Humanistik). Ia menulis buku dg judul Religious Value and Peak Experience.
  4. Antony Sutich (ia adalah teman akrab dari Maslow) pendiri Journal of Transpersonal Psychology. Jurnal tsb menjadi media u/ para psikolog yg mempunyai minat yg sama dg Maslow
BEBERAPA KONSEP KUNCI
n  Peak Experiences
   suatu istilah Maslow yg menunjukan suatu bentuk dari “pencapaian pengalaman puncak” yg mempunyai beberapa karakteristik:
   a. Hal positif yg sangat mendalam /
       perasaan gembira yg sangat kuat.
   b. Suatu perasaan  yg mendalam ttg
       kedamaian
   c. Perasaan keselarasan dg alam semesta
   d. Suatu pengetahuan yg mendalam
   e. Suatu perasaan yg sangat khusus
n  Self Transcendence
   Situasi kesadaran dimana pemahaman mengenai diri di luar definisi yg biasa dan citra diri dari kepribadian individu. Self transcen dence mengacu pada pengalaman dari suatu koneksi utama, kesela
   rasan atau kesatuan dg orang & dunia  yg lain.
   “Diri” adalah kepribadian / ego-self, koleksi dari self-concepts, self-images dan peran yg dikembangkan melalui interaksi seseorang. Transpersonal menyatakan bhw ego-self tdk sama dg inti sari sifat seseorang yg benar dan self-transcendence membuka pengalaman dari sifat yg lebih dalam.

 
n  Optimal Mental Health
   Kesehatan mental pd umumnya dilihat sbg resolusi & permintaan lingkungan yg mengatasi konflik pribadi. Pandangan Transpersonal
   juga meliputi kesadaran penuh, pemahamandiri & pemenuhan diri. Kesehatan mental yg optimal juga meliputi pelayanan thdp orang lain.
n  Spritual Emergency
   Suatu pengalaman spiritual. Secara umum psikologi transpersonal memandang krisis psikologi sbg bagian dari suatu kebangkitan yg sehat dan itu tdk selalu merupakan tanda dari patologi. Hal ini merupakan suatu pandangan bhw orang pada hakekatnya sehat dan kesehatan dpt menjelma dlm cara-cara yg tampak patologis. Didalam prilaku & pemikiran yg paling patologis terdapat suatu yg sehat.
Penekanan Kajian ψ Humanistik
  1. Humanisasi ψ
  2. Spontanitas kendali internal
  3. Keunikan manusia
  4. Masalah-masalah eksistensial
Pokok Persoalan kajiannya: Pengalaman subjektif manusia & keunikan yg membedakan dari makhluk lain
n  Developmental Spectrum
   Suatu dugaan yg menyertakan banyak konsep ψ & filsafat ke dlm suatu kerangka transpersonal. Secara filosofis, model ini adalah suatu contoh dari filsafat Parennial. Pandangan ini menyatakan bhw ada tingkat kenyataan yg penting u/ menggerakan daya psikologis menuju daya spiritual yg lebih tinggi dan baru.
n  Meditasi
  Meditasi adalah suatu bentuk terapeutik kepribadian non medis yang menekankan pentingnya pertumbuhan dan kesadaran rohani




PSIKOLOGI TIMUR
n  Kebanyakan agama besar di asia BERINTIKAN Psikologi yg kurang diketahui oleh masa penganut
n  Metode yg digunakan tdk jauh berbeda salah satunya menggunakan FENOMENOLOGIS: semuanya berusaha mengambarkan kodrat pengalaman langsung sang pribadi
n  Diantaranya mengunakan tehnik meditasi yg semata2 meneliti arus kesadarannya sendiri, dgn memberi sejenis jendela netral atas aliran pengalamanya sendiri
n  Jalan untuk trasformasi ini selalu melalui perubahan yg menyeluruh dlm kepribadian seseorang, shg kualitas2 ideal ini dpt menjadi sifat2 yg tetap.
n  Akhirnya psikologi timur mengakui jln utama transformasi diri adalah MEDITASI
n  Buddhisme (pendiri buda gautama), wawasan psikologis telah dikembangkan menjadi sistem praktik.ex:Patanjali:aliran2 yoga hindu. Kalo dlm islam SUFI. Bertindak sbg psikologi terapan.
n  Buddhisme klasik : Abhidarma “ajaran pokok” wawasan asli dari budha gautama ttg kodrat manusia. Abidharma sbg suatu teori kepribadian. Banyak prinsip abidharma merupakan ajaran psikologi yg umum pd semua agama timur
n  Plotinus : Seseorang dapat berkembang ke arah kesempurnaan dgn memisahkan jiwanya yakni kesadaran yg mengamati melalui panca indranya, tetapi tdk termasuk panca indra itu sendiri-dari tubuhnya. Dgn berbuat demikiN SESEORANG MELAMPAUI KESADARAN TTG dirinya sendiri,waktu & tempat untk mengalami ketunggalan yyg tak terlukiskan dlm suatu keadaan ekstase
n  Meningkatnya frekuensi pengalaman diluar kesadaran,yg tdk bisa ditangani oleh teori barat dibilangnya psikopatologis)
n  Pdenkatan psikologi asia lebih didasarkan pd introspeksi & pemeriksaan diri sendiri yg menuntut bnyak energi, berbeda dgn barat yg bnyk melihat observasi tingkah laku.
n  Garner & murphy ttg psi asia: menyimpulkan bahwa psikologi itu merupakan reaksi trhdap kehidupan yg penuh penderitaan & kekecewaan.Cara umum mngatasi penderitaan dianjurkan kontrol diri “suatu perasaan ekstase yg tdk terbatas yg hanya dpt ditemukan dlm diri yg bebas dari pamrih-pamrih pribadi.
n  Cara pembebasan sama dgn barat,yakni keduanya bertujuan merubah perasaan ya terhadap dirinya sendiri serta hub dgn orang lain dan alam.Sebagian besar terapi barat mengalami orang yg mengalami ganguan sedangkan psi timur menangani orang yg normal dn memilih penyesuaian sosial yg baik.
n  RAM Dass:Kepribadian terapiutik tdk dihasilkan oleh obat2an bius. Menekankan pd pertumbuhan rohani
n  Maslow:Teori Z kesehatan dlm taraf ttt sebagai syarat untk menjadi manusiawi sepenuhnya. Buku yg terbit sesudah kematiannya Religion, values & peak akperience.Sbg tujuan dlm dirinya sendiri  berpaling dr dunia dlm suatu pencarian yg romantik:pelajaran mulia bagi mistikus sejati
n  Sutich:Mengungkapkan minat Psikologi transpersonal:adalah nama yg diberikan untuk suatu mazhab yg tengah bangkit yg tertarik pd kapasitas2 & potensi dsr manusia yg tdk dpt tempat sistematik dam mazhab sebelumnya. Psi transpersonal secara khusus berbicara mengenai nilai2 dasar, pengalaman puncak ekstase, pengalaman mistik, perasaan terpesona, akrualisasi diri,roh
n  Ajaran Abidharma
n  Faktor tdk sehat
n  Perseptual /kognitif
-delusi (kegelapan jiwaaa0 persepsi yg salah)
-sikap tak tahu malu
Ceroboh
-egois
Afektif
Keresahan,ketamakan,kemuakan,kikir


dicopy dari makalah Psikologi Umum